Bercengkrama di Sudut Hati
Karya: RD Martinus Handoko
Aku bercengkrama dengan bayanganku
Di bawah pohon akasia yang merona
Anggunnya dedaunan yang melekat pada dahan yang kokoh
Meledek-ledek hatiku hingga atma meledak
Asal muasal ku duduk sendiri dari tadi di sini
Menanti dirinya yang bayangnya pun tak tampak lagi
Tergilas oleh riuhnya dunia dan kesibukan hati
Hilir mudik mencari sosok pencuri hati
Kini, hatiku semakin tersudut
Oleh rasa yang semakin tertinggal
Biasnya meninggalkan lara
Hingga usia mengingatkan batas asa (*)
Saat Terkesima
Karya: RD Martinus Handoko
Pikiranku mengulang
Meski ‘ku di masa sekarang
Dengan barunya riak, langkah, dan cerita
Namun, paras wajahnya enggan pudar
Aku terbuai lagi!
Dengan tingkah lakunya …
Klise dari ceritaku yang lama
Hadir diam-diam menggugah rasa
Ingin ‘ku tutup kisah yang lama
Berjanji tak bersuara
Namun, dirinya kini membungkam setia
Hingga diriku mengumbar kata (*)
Tertinggal
Karya: RD Martinus Handoko
Langkahku tak beraturan
Mengejar impian dan harapan
Keringat mengucur deras bertimba-timba
Seringkali menyerah tenggelam dalam keluhan
Inginnya semua sama
Tapi dunia tak selembut sutra
Yang kalah menjadi celaka
Yang tertinggal menjadi terbenam
Hingga fajar pun berjumpa senja
dan senja berganti dengan malam
Hanya penyesalan tertinggal di ujung jalan
Hati tersesat pertanda hilangnya tujuan (*)
Leave a Reply