PT Timah Lindungi Satwa Endemik,  Laksanakan Program Kehati hingga Pusat Penyelamatan Satwa 

PANGKALPINANG, LASPELA — Satwa endemik memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka terlibat dalam rantai makanan, penyerbukan, pengendalian hama, hingga penyebaran benih tumbuhan. Untuk itu, PT Timah terus berkomitmen untuk melakukan pelestarian satwa endemik di wilayah operasional perusahaan.

Keseimbangan ekosistem bukan hanya penting bagi satwa, tetapi juga bagi manusia. Ekosistem yang sehat akan menjaga ketersediaan air bersih, udara segar, kesuburan tanah, dan mengurangi risiko bencana alam. Pelestarian satwa endemik membantu memastikan semua proses ini tetap berjalan alami dan berkelanjutan.

PT Timah melaksanakan sejumlah inisiatif untuk menjaga kelestarian satwa endemik di wilayah operasional melalui program rehabilitasi maupun konservasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Inisiatif yang dilakukan PT Timah untuk menjaga kelestarian satwa endemik diantaranya melalui perogram program KEHATI (Keanekaragaman Hayati) dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Wilayah Kundur Karimun.

PT Timah bersama Alobi Foundation juga mendirikan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi di kawasan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang. Ratusan satwa yang dilindungi direhabilitasi di lahan bekas tambang.

Baca Juga  Harumkan Nama Babel, Syahira Putri Aura Raih Runner Up 5 di Ajang Miss Beauty Indonesia 2025 di Palembang

Selain itu, PT Timah juga secara konsisten melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi pasca tambang yang dilaksanakan secara berkelanjutan melaui program penanaman maupun penghijauan.

Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ini juga melaksanakan penangkaran rusa sambar di Pulau Belitung. Rusa Sambar memiliki ciri khas yakni tubuhnya berukuran lebih besar dibandingkan rusa jenis lainnya.

Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan, upaya pelestarian satwa endemik tidak hanya menjaga ekosistem tetap seimbang, tetapi juga bagian dari pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

“Melalui program reklamasi dan revegetasi, Perusahaan menanam kembali berbagai jenis pohon lokal yang menjadi sumber pakan dan tempat berlindung satwa liar dan endemik,” kata Anggi.

Selain menjaga habitat, perusahaan juga rutin melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya melindungi satwa endemik. Edukasi ini dilakukan bersama Alobi Foundation.

“Satwa endemik merupakan bagian penting dari ekosistem. Jika mereka punah, maka keseimbangan alam akan terganggu. Karena itu, Perusahaan berupaya untuk menjaga kelestarian mereka melalui pendekatan kolaboratif bersama masyarakat, lembaga konservasi dan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkab Babar Gali Potensi PAD dari Sektor Perikanan 

Manager PPS Alobi Air Jangkang, Endy R. Yusuf mengatakan mereka bersama PT Timah telah melakukan upaya konservasi ex situ dan rehabilitasi satwa liar dan endemik sejak tahun 2018 silam.

Saat ini kata Endy, ada 93 satwa liar yang sedang direhabilitasi di PPS Alobi Air Jangkang diantaranya ada satwa endemik Bangka Belitung seperti mentilin atau tarsius, pelanduk, ayam jembang atau ayam hutan, elang laut dan lainnya.

Menurutnya, selain melakukan rehabilitasi mereka bersama PT Timah juga melaksanakan pelepasliaran satwa ke habitat aslinya. Endy menjelaskan satwa liar berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

“Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi tentang menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak melakukan perburuan atau menangkap satwa liar. Kami juga apresiasi komitmen PT Timah dalam untuk menjalankan penyelamatan satwa dan juga menjaga keanekaragaman hayati yang telah dilakukan secara berkelanjutan,” tutup Endy. (*)

Leave a Reply