Pemkab Basel Pastikan Dana Bantuan Optimalisasi Lahan yang Tidak Terserap di 2024 Dikembalikan ke Pemerintah Pusat

Avatar photo
Penulis: Nopranda PutraEditor: Admin Laspela
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Basel, Risvandika

TOBOALI, LASPELA – Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Bangka Selatan, Risvandika mengatakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) telah mengembalikan sisa dana bantuan Optimalisasi Lahan (Oplah) bagi petani yang tidak terserap pada tahun 2024 lalu ke Pemerintah Pusat.

“Pengembalian dana bantuan ini berdasarkan luasan lahan yang digarap oleh para petani pada tahun lalu yang tidak seluas kuota yang diberikan pemerintah. Sehingga sisa bantuan yang telah disalurkan melalui Gapoktan di wilayah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) dikembalikan lagi kepada pemerintah,” kata Risvandika, Kamis (17/7/2025).

Risvandika menjelaskan bahwa pihaknya hanya bersifat pendampingan saja, bukan dalam melakukan pencairan dari bantun dana Oplah tersebut.

“Kita hanya bersifat pendampingan untuk bantuan oplah itu,” ucapnya.

Kata dia, pada tahun sebelumnya, Basel mendapat kuota bantuan Oplah seluas 6 ribu hektar lebih lahan persawahan yang disalurkan melalui Gapoktan.

“Itu untuk luasan lahan persawahan yang digarap petani pada tahun lalu seperti di desa Rias seluas 1.600 hektar dari total kuota bantuan oplah sebanyak 1.800 hektar,” jelasnya.

Sedangkan di area persawahan, sebut dia di desa Batu Betumpang dan beberapa wilayah lainnya di daerah tersebut yang tergarap seluas 600 hektar lebih dari jumlah kuota bantuan oplah seluas 1.200 hektar.

“Untuk di desa Serdang dan Pergam, total yang tergarap tahun lalu kurang lebih 600 hektar lebih dari jumlah kuota bantuan oplah sebanyak 750 hektar,” terang Risvandika.

Risvandika mengungkapkan bahwa beberapa daerah lainnya di Basel juga belum ada yang terserap seratus persen, sehingga sisa kuota bantuan oplah sudah dikembalikan.

“Tahun lalu sangat berbeda dengan serapan dana Oplah yang diberikan sehingga ada pengembalian, Sedangkan ditahun ini bantuan Oplah bisa diserap secara maksimal,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya bantuan Oplah ini luasan sawah yang ditanam oleh petani lebih maksimal lagi pada tahun 2025.
“Hal ini bertujuan agar petani di daerah kita bisa mendukung penuh ketahanan pangan di Basel. Sekaligus mendukung program bapak Presiden RI Probowo Subianto terkait dengan ketahanan pangan,” harapnya. (Pra)

Leave a Reply