PANGKALPINANG, LASPELA — Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Imam Wahyudi, memastikan partainya telah memasuki fase serius menjelang Pilkada ulang 2025. Mesin partai mulai dipanaskan, struktur dirapikan, dan seluruh kader diinstruksikan untuk bersiap penuh menghadapi pertarungan elektoral di dua daerah strategis: Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.
“Kami baru saja mulai memanaskan mesin partai. Kemarin, kami sudah menggelar konsolidasi atau kerchap di Pangkalpinang dan Bangka yang dipimpin langsung oleh Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan, Bapak Ir. Rudianto Tjen. Arahan beliau sangat jelas dan tegas: kita harus satu barisan, dipimpin langsung oleh fraksi sebagai komandan tempur di masing-masing dapil,” ungkap Imam, Minggu (14/7/2025).
Menurut Imam, PDI Perjuangan kini tengah fokus menata ulang kekuatan struktural partai dari tingkat DPD, DPC, PAC, hingga ranting. Penguatan peran Badan Koordinasi Organisasi (BKO) dari Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Bangka Tengah pun turut dilibatkan sebagai bagian dari semangat gotong royong untuk memenangkan pasangan calon (paslon) yang sudah ditetapkan partai.
“Mulai 1 Agustus, semua anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, sudah kami instruksikan untuk standby di Pangkalpinang dan Bangka, termasuk di seluruh wilayah kabupaten lain. Tidak ada lagi yang bepergian atau dinas luar (DL). Semua fokus pada pemenangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Imam menegaskan strategi utama partai terletak pada penguatan tiga pilar partai: eksekutif, legislatif, dan struktur organisasi. Ketiganya, menurut dia, harus solid dan bergerak dalam satu irama. “Kalau tiga pilar ini bersatu dan bergerak serempak, insyaAllah kemenangan bisa kita raih. Kita juga membuka ruang kolaborasi dengan seluruh jejaring eksternal: relawan, simpatisan, dan masyarakat luas yang ingin membangun daerah bersama kami,” tambahnya.
Menyoal visi-misi paslon, Imam menyampaikan bahwa arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sangat tegas: antara pusat dan daerah harus selaras. Ia mencontohkan Pangkalpinang sebagai kota yang menghadapi tantangan besar, terutama masalah banjir.
“Persoalan banjir harus diselesaikan oleh figur yang kompeten seperti Prof. Udin dan Ibu Dessy. Selain itu, Pangkalpinang sebagai kota perdagangan dan jasa tak boleh dibiarkan stagnan. Harus ada terobosan untuk menggairahkan investasi, seperti yang disampaikan Prof. Sunarby Fanani—mantan Dubes Azerbaijan—bahwa Pangkalpinang punya potensi besar bahkan bisa bersaing dengan Singapura jika dipimpin oleh sosok yang visioner,” jelasnya.
Sementara untuk Kabupaten Bangka, Imam menyoroti isu keterbatasan anggaran sebagai tantangan utama. “Pak Feri yang berlatar belakang ASN dan birokrat sangat memahami seluk-beluk anggaran dan tantangan birokrasi. Beliau adalah figur yang kami nilai mampu menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dan sosial di daerah.”
Menutup pernyataannya, Imam menyampaikan optimisme tinggi terhadap hasil akhir Pilkada.
“Target kami satu: menang bersih. Satu bersih,” pungkasnya. (chu)
Leave a Reply