PANGKALPINANG, LASPELA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menyatakan akan turut mengantar anaknya ke sekolah pada hari pertama tahun ajaran baru, Senin (14/7/2025).
Langkah ini merupakan bentuk dukungan langsung terhadap Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah yang digagas oleh Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Kemendukbangga)/BKKBN dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah ini adalah kampanye nasional yang bertujuan mengajak ayah untuk lebih aktif dalam pengasuhan anak melalui kehadiran mereka di momen-momen penting, salah satunya saat hari pertama sekolah. Gerakan ini telah didukung oleh berbagai instansi, termasuk melalui Surat Edaran Menteri Kemendukbangga/BKKBN Nomor 7 Tahun 2025 dan SE Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025.
“Saya akan mengantar anak saya ke sekolah di Al Azhar, kelas 3. Meski sibuk sebagai gubernur, saya tetap menyisihkan waktu untuk hadir di hari pertama sekolah anak saya. Ini bentuk tanggung jawab saya sebagai orang tua,” ungkap Hidayat Arsani, Minggu (13/7/2025).
Ia menegaskan bahwa peran ayah dalam pendidikan tidak boleh diabaikan, seberat apa pun tugas dan kesibukan pekerjaan. “Jangan pikir dunia terus. Sesibuk apa pun kita, harus ada waktu untuk anak. Mari kita didik anak kita menjadi anak yang terbaik, anak yang sholeh, yang berbakti kepada bangsa dan negara,” tambahnya.
Melalui keterlibatan pribadi ini, Gubernur ingin menginspirasi para ayah di Bangka Belitung agar ikut aktif dalam membangun karakter anak sejak dini, dimulai dari langkah sederhana: mengantar anak ke sekolah.
BKKBN Babel juga mengajak masyarakat untuk membagikan momen kebersamaan ayah dan anak ini melalui media sosial dengan mengunggah foto melalui Twibbon resmi di tautan:
https://twibbo.nz/ayahantaranaksekolahbkkbnbabel dan menandai akun Instagram resmi @kemendukbangga_bkkbnbabel.
Gerakan ini bukan sekadar aksi simbolik, tapi awal dari transformasi budaya pengasuhan di Indonesia yang lebih setara, kolaboratif, dan penuh cinta.
Keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari terbukti mampu meningkatkan rasa percaya diri anak, membentuk kedisiplinan, dan mengurangi risiko stres pada masa transisi sekolah.
“Anak-anak yang memiliki figur ayah yang hadir dan terlibat aktif umumnya tumbuh dengan kelekatan emosional yang kuat, serta memiliki kemampuan adaptasi sosial yang lebih baik,” kata Kepala Perwakilan Kemendukbangga BKKBN Babel, Fazar Supriadi Sentosa.
Momen ini juga menjadi pengingat pentingnya pola asuh kolaboratif dalam keluarga. Ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah, namun juga pendidik pertama yang membentuk karakter, etika, dan ketahanan emosi anak di masa depan.
“Gerakan mengantar anak ke sekolah menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan yang selama ini identik dengan peran ibu. Kini, kita mendorong pengasuhan yang lebih kolaboratif dan setara antara ayah dan ibu,” ujar Fazar. (rul)
Leave a Reply