Bangun Kedekatan Emosional Sejak Dini: Ayah, Ayo Antar Anak ke Sekolah!

Avatar photo
Foto ilustrasi gerakan ayah mengantarkan anak ke sekolah pada hari pertama sekolah.

PANGKALPINANG, LASPELA– Hari pertama sekolah sering kali menjadi momen yang penuh haru dan antisipasi, terutama bagi anak-anak yang baru memasuki jenjang pendidikan.

Di balik kegembiraan tersebut, terdapat peluang besar untuk membangun kedekatan emosional antara anak dan orang tua—khususnya ayah. Inilah yang ingin ditegaskan melalui gerakan ayah mengantar anak di hari pertama sekolah .

Gerakan ini upaya nasional yang bertujuan untuk mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak, terutama dalam proses pendidikan sejak dini. Tidak hanya sekadar mengantar ke sekolah, kehadiran ayah menjadi bentuk nyata dukungan emosional, keamanan psikologis, dan sinyal bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik ibu atau guru.

Keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari terbukti mampu meningkatkan rasa percaya diri anak, membentuk kedisiplinan, dan mengurangi risiko stres pada masa transisi sekolah.

“Anak-anak yang memiliki figur ayah yang hadir dan terlibat aktif umumnya tumbuh dengan kelekatan emosional yang kuat, serta memiliki kemampuan adaptasi sosial yang lebih baik,” kata Kepala Perwakilan Kemendukbangga BKKBN Babel, Fazar Supriadi Sentosa.

Baca Juga  Dukung Peran Ayah dalam Pendidikan Anak, Dindik Babel Imbau Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah

Momen ini juga menjadi pengingat pentingnya pola asuh kolaboratif dalam keluarga. Ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah, namun juga pendidik pertama yang membentuk karakter, etika, dan ketahanan emosi anak di masa depan.

“Gerakan mengantar anak ke sekolah menjadi simbol perubahan budaya pengasuhan yang selama ini identik dengan peran ibu. Kini, kita mendorong pengasuhan yang lebih kolaboratif dan setara antara ayah dan ibu,” ujar Fazar.

Gerakan ini juga didukung oleh regulasi nasional, antara lain:

Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025, tentang pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah anak dan kolaboratif.

Surat Edaran Kepala BKKBN Nomor 7 Tahun 2025, yang secara khusus mengatur dan mendorong pelaksanaan GATi di seluruh Indonesia.

Baca Juga  Penambang Timah di Penganak Ditemukan Meninggal Dunia

Untuk menyemarakkan gerakan ini, BKKBN mengajak masyarakat, khususnya para ayah, untuk mengunggah momen kebersamaan saat mengantar anak ke sekolah melalui tautan twibbon yang telah disediakan, serta membagikannya di media sosial dan menandai akun resmi @kemendukbangga_bkkbnbabel.

Diharapkan peran ayah tidak hanya berhenti pada hari pertama sekolah, namun terus berlanjut dalam mendampingi anak-anak tumbuh dan belajar di lingkungan keluarga maupun sekolah.

“Momen ini penting untuk membangun kedekatan emosional serta membentuk rasa percaya diri anak sejak hari pertama sekolah,” tukasnya.

Dukungan orang tua, baik ibu maupun ayah, menjadi pondasi penting dalam mencetak generasi yang cerdas, berdaya saing, dan memiliki kesehatan mental yang baik. (chu)

Leave a Reply