Makanan Pemicu Diabetes Anak Mengintai di Meja Makan: Orang Tua Wajib Waspada!

Ilustrasi makanan pemicu diabetes pada anak. (foto: ilustrasi AI)

PANGKALPINANG, LASPELA  — Di balik tampilan lezat dan warna-warni menggoda, makanan dan minuman favorit anak-anak ternyata bisa jadi pemicu penyakit berbahaya: Diabetes Melitus.

Penyakit yang dulu identik dengan orang dewasa ini kini justru kian banyak menyerang kelompok usia dini. Ironisnya, pemicunya kerap hadir dari meja makan di rumah hingga restoran cepat saji yang dianggap “ramah anak”.

Di era serba instan, anak-anak semakin mudah mengakses makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan. Sering kali, mereka mengonsumsinya setiap hari tanpa pengawasan ketat dari orang tua. Akibatnya, risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat secara signifikan.

 

Berikut beberapa makanan dan minuman yang terbukti menjadi pemicu utama diabetes pada anak:

Minuman Manis: Racun manis yang menggoda

Minuman bersoda: Satu kaleng soda bisa mengandung hingga 10 sendok teh gula!

Jus buah kemasan: Tampak sehat, tapi seringkali mengandung gula tambahan yang tinggi.

Minuman energi dan teh botolan: Tinggi gula dan kafein, tidak cocok untuk anak-anak.

Baca Juga  Tertibkan Tambang Ilegal di Kompleks Perkantoran Pemkab Babar, Kapolres: Segera Hentikan!

Makanan Cepat Saji: Gurih di lidah, bahaya di tubuh

Burger, kentang goreng, ayam goreng tepung—semuanya tinggi lemak jenuh dan kalori kosong.

Nugget dan sosis—mengandung pengawet, sodium, dan lemak trans yang membahayakan pankreas anak.

Camilan dan Permen,  kecil-kecil bikin gula meledak

Permen, cokelat, dan kue kering penuh dengan gula rafinasi.

Manisan buah kering seperti kismis juga menyimpan kadar gula tinggi karena kehilangan serat saat dikeringkan.

Karbohidrat Olahan: Bikin kenyang cepat,  lapar lebih cepat

Nasi putih, roti tawar putih, dan pasta instan mengandung karbohidrat olahan yang cepat meningkatkan gula darah.

Masalahnya bukan hanya pada makanan itu sendiri, tapi juga pada frekuensi dan jumlah konsumsinya. Anak-anak yang terlalu sering jajan tanpa kontrol sangat berisiko mengalami lonjakan kadar gula darah.

 

Diabetes Tak Kenal Usia, Tak Kenal Ampun

Jika pola makan ini terus dibiarkan, anak bisa mengalami resistensi insulin—awal dari diabetes tipe 2. Gejalanya bisa dimulai dari berat badan naik drastis, mudah lelah, sering haus dan lapar, hingga infeksi kulit berulang.

Baca Juga  BKKBN Babel Bagi-Bagi Tumbler di Hari Kependudukan Sedunia, Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Keseimbangan Pertumbuhan Penduduk

Banyak orang tua tidak sadar bahwa yang mereka sajikan di meja makan bisa jadi awal penyakit kronis pada anak.

 

Pencegahan diabetes harus dimulai dari rumah. Orang tua dituntut lebih selektif dan kreatif dalam menyajikan makanan sehat. Ganti camilan manis dengan buah segar, kurangi gorengan, dan ajak anak untuk lebih banyak minum air putih ketimbang minuman berpemanis.

Ajarkan anak mengenali rasa alami makanan, bukan rasa buatan. Mendidik lidah anak adalah investasi kesehatan jangka panjang.

Pada orang tua perlu mengingat, bahwa sekali anak terkena diabetes, penyakit ini tidak dapat disembuhkan seumur hidup. Tapi, bisa mencegahnya dari sekarang—mulai dari isi piring hari ini. Stop racuni anak dengan gula berlebih. Mulailah jadi orang tua yang sadar gizi, bukan sekadar pemberi makan! (rul)

Leave a Reply