Pisang Kepok dan Semangat Warga, Lahirkan Inovasi Cemilan yang Digemari dari Dapur Bunda Wani

Editor: Iwan Satriawan
Produk Dapoer Bunda Ruwani, Kamis (10/7/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Dari kegemaran keluarga terhadap buah pisang, tumbuh sebuah ide yang kini mulai memperlihatkan dampak besar.

Di balik dapur sederhana milik Ruwani, lahir produk keripik pisang yang tidak hanya digemari, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan pembinaan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang.

Ruwani, warga Kampung Bintang yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendawan 31, melihat potensi besar dari melimpahnya hasil panen pisang kepok di lingkungannya.

Bersama rekan-rekannya di KWT, ia mencoba mengolah pisang tersebut menjadi keripik.

“Awalnya hanya untuk konsumsi pribadi, namun dorongan dari lingkungan serta bimbingan dari dinas terkait mengarahkan untuk memproduksi keripik pisang ini, sehingga akhirnya terpikir kenapa tidak diolah lebih lanjut,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga  Dispaper Kota Pangkalpinang Dampingi KWT Hasilkan Produk Unggulan, Total Ada 30 KWT

Dinas Pangan dan Pertanian ikut hadir dalam proses pertumbuhan ini.

Lewat pelatihan, fasilitasi dalam bazar UMKM, hingga jejaring pemasaran yang melibatkan instansi seperti universitas dan puskesmas, usaha kecil ini perlahan memiliki tempat tersendiri di pasar lokal bahkan mulai merambah ke luar daerah seperti Batam.

” Kami memproduksi keripik pisang dalam tiga varian rasa yaitu cokelat, matcha, dan original. Setiap produksi menggunakan sekitar 25 kilogram pisang kepok dan menghasilkan sekitar 250 bungkus keripik. Dari segi rasa, Alhamdulillah keripik pisang kami ini mendapatkan respons positif,” katanya.

Menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan diolah secara higienis menjadi nilai tambah produknya ini ditambah salah satu keunikan dari keripik pisang ini terletak pada rasa cokelatnya yang tidak menimbulkan rasa seret atau batuk di tenggorokan, yang berbeda dari sejenis lainnya.

Baca Juga  Dispaper Kota Pangkalpinang Dampingi KWT Hasilkan Produk Unggulan, Total Ada 30 KWT

“Karena kita memang memilih bahan-bahan berkualitas, baik dari minyak, cokelat, serta alat-alatnya juga,” tuturnya.

Tidak hanya keripik pisang, Dapur Bunda Wani juga mulai memproduksi saus tomat dari hasil panen tomat kelompok tani mereka.

Ini menjadi bukti nyata bahwa kegiatan KWT tidak berhenti di budidaya, tetapi mampu menciptakan produk bernilai tambah.

Produk-produk ini dipasarkan dalam berbagai ukuran kemasan seperti 50 gram, 100 gram, dan 250 gram, dengan harga terjangkau bagi semua kalangan. (dnd)

Leave a Reply