BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir Ancam Bangka Belitung, Dipicu Anomali Cuaca Kemarau Basah

Mendung menyelimuti wilayah Kota Pangkalpinang, bahkan beberapa titik sudah turun hujan.

PANGKALPINANG, LASPELA  — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (7/7/2025). Meski tengah berada di periode musim kemarau, wilayah ini justru masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan disertai kilat/petir dan angin kencang.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul hujan intens yang tercatat terjadi sejak pukul 13.50 WIB di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Bangka (Belinyu, Riau Silip), Kabupaten Belitung (Membalong), Kabupaten Bangka Selatan (Air Gegas), Kabupaten Bangka Tengah (Koba), dan Kabupaten Belitung Timur (Kelapa Kampit dan Damar).

BMKG memprakirakan bahwa kondisi ini masih dapat berlangsung hingga pukul 17.00 WIB dan dapat meluas ke sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Bangka (Sungailiat, Merawang, Mendo Barat, Pemali, Bakam, Puding Besar), Kabupaten Belitung (Tanjung Pandan, Sijuk, Badau),  Kabupaten Bangka Selatan (Toboali, Lepar Pongok, Simpang Rimba, Payung), Kabupaten Bangka Tengah (Pangkalan Baru, Namang, Simpang Katis), Kabupaten Bangka Barat (Muntok, Tempilang, Kelapa, Jebus, Parittiga), Kabupaten Belitung Timur (Simpang Renggiang, Dendang), dan Kota Pangkalpinang (Bukit Intan, Gabek, Taman Sari, Rangkui, Gerunggang, Girimaya dan sekitarnya).

Baca Juga  Markus Atasi Defisit dengan Pemotongan TPP PNS, Bong Ming Ming: Ekonomi Sedang Sulit

 

Dampak Kemarau Basah: Anomali Curah Hujan Terus Berlangsung

Fenomena ini merupakan bagian dari anomali cuaca yang tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia, di mana curah hujan tetap tinggi di saat musim kemarau. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya telah menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh melemahnya Monsun Australia dan suhu muka laut yang lebih hangat dari biasanya di sekitar wilayah Indonesia.

Kondisi atmosfer juga diperparah oleh aktivitas gelombang Kelvin, belokan angin di wilayah barat dan selatan Jawa, serta konvergensi angin yang memperkuat pertumbuhan awan hujan. Akibatnya, wilayah-wilayah yang biasanya kering saat kemarau justru mengalami curah hujan tinggi atau disebut juga kemarau basah.

Baca Juga  Dianggap Belum Maksimal, DPRD Babel Dorong Bank Sumsel Babel Percepatan Implementasi MoU dengan Pemprov

Waspadai Risiko Bencana Hidrometeorologi

Dengan meningkatnya curah hujan di musim kemarau, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang.

 

Ajak Masyarakat Pantau Info Cuaca dan Siaga

BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk rutin memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG, seperti situs www.bmkg.go.id, aplikasi InfoBMKG, media sosial @infoBMKG, serta call center 196.

Langkah antisipasi dini sangat penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat cuaca ekstrem. Masyarakat diminta tidak menganggap remeh hujan di musim kemarau, karena kemarau basah memiliki potensi bencana yang tak kalah besar dibanding musim hujan biasa. (*/rul)

Leave a Reply