BANYUWANGI, LASPELA — Jasa Raharja turut mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Ketapang ASDP Indonesia Ferry, Banyuwangi, Minggu pagi (6/7). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau langsung penanganan korban kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu 2 Juli lalu.
Plt Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, hadir bersama Kepala Divisi Pelayanan Hervanka Tri Dianto, Sekretaris Perusahaan Dodi Apriansyah, Kepala Kantor Wilayah Jatim Tamrin Silalahi, dan jajaran lainnya. Kehadiran Jasa Raharja merupakan wujud tanggung jawab korporasi sebagai representasi negara dalam memastikan perlindungan terhadap korban berjalan cepat, humanis, dan tepat sasaran.
Sejumlah pejabat turut mendampingi Wapres dalam peninjauan ini, antara lain Wakil Menteri Perhubungan RI Suntana, Deputi Operasi Basarnas Ribut Eko Suyatno, Pangkoarmada II Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Irjen Pol Aan Suhanan, serta GM ASDP Ketapang Yanes Kurniawan.
Peninjauan diawali dengan pemaparan kondisi terkini proses evakuasi oleh Deputi Operasi Basarnas. Wapres Gibran juga menyapa langsung keluarga korban yang masih menunggu kabar anggota keluarganya, serta meninjau posko terpadu Basarnas yang menjadi pusat koordinasi evakuasi dan identifikasi.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini. Sejak awal kejadian, tim Jasa Raharja langsung aktif di Pos Terpadu Banyuwangi dan Ketapang untuk melakukan pendataan identitas korban dan ahli waris yang sah,” ujar Rubi Handojo.
Ia menambahkan, pendataan dilakukan paralel untuk mempercepat penyaluran santunan saat proses pencarian dinyatakan selesai.
Hingga hari ini, enam korban telah berhasil diidentifikasi sebagai korban meninggal dunia. Kepada masing-masing ahli waris, Jasa Raharja telah menyerahkan santunan sebesar Rp50 juta sesuai ketentuan yang berlaku. Di samping itu, kapal KMP Tunu Pratama Jaya juga tercatat memiliki perlindungan tambahan dari Jasaraharja Putera, anak perusahaan Jasa Raharja, yang memberikan manfaat tambahan Rp75 juta, sehingga total santunan yang diterima mencapai Rp125 juta per korban.
“Kehadiran kami hari ini adalah bentuk nyata dari komitmen negara dalam melindungi masyarakat. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar proses pemberian santunan dilakukan secara cepat dan akurat,” tambah Rubi.
Jasa Raharja juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja sejak hari pertama, termasuk Basarnas, TNI, Polri, KNKT, serta manajemen ASDP Ketapang dan Gilimanuk.
“Sinergi antarinstansi menjadi kunci utama dalam penanganan darurat. Musibah ini adalah duka kita bersama. Semoga keluarga yang terdampak diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” tutupnya.
Kehadiran Wakil Presiden bersama pimpinan kementerian dan lembaga teknis di Pelabuhan Ketapang mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memastikan korban kecelakaan transportasi mendapat perhatian dan perlindungan penuh. Sementara itu, keterlibatan aktif Jasa Raharja sejak hari pertama menegaskan peran BUMN ini sebagai garda terdepan dalam perlindungan dasar bagi penumpang angkutan umum di Tanah Air. (**)
Leave a Reply