MERAWANG, LASPELA – Setelah tiga hari dilakukan pencarian intensif, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Pebri (19), korban yang sebelumnya dilaporkan diterkam buaya di Sungai Pelaben, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.
Korban ditemukan dalam kondisi mengapung, sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian tepatnya di pinggiran kolong Ex tambang timah yang terhubung dengan sungai Pelaben, dengan kondisi tubuh tidak utuh lagi.
Kabar penemuan ini dibenarkan oleh Ketua Laskar Sekaban, M Acin, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
“Iya benar, korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar M Acin, Jumat (4/7/2025) malam.
Ia menjelaskan, saat ditemukan kondisi jasad korban sudah tidak lagi utuh akibat serangan predator ganas tersebut.
“Tangan kanan dan kiri hilang, sementara bagian tubuh lainnya masih utuh,” jelasnya.
Atas peristiwa ini, ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama yang beraktivitas di sekitar kawasan sungai.
Kakansar Pangkalpinang bapak I Made Oka Astawa menjelaskan pencarian terhadap korban selama 3 hari sejak informasi diterima akhirnya menemukan titik terang.
Korban ditemukan saat melakukan penyisiran bersama dengan keluarga korban menggunakan Rubber Boat dan perahu milik para pekerja timah.
“Saat ditemukan kondisi tubuh korban tidak utuh. Selanjutnya korban kita bawa menuju rumah keluarga korban di desa Batu Rusa. Terima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang turut membantu dalam proses pencarian terhadap korban.” jelas Oka.
Sebelumnya, Febri (17)pada 2 Juli 2025 pukul 18.07 Wib sedang mendorong drum ke bawah ponton timah tempat mereka bekerja.
Saat pukul 18.21 Wib teman korban bernama Iwan melihat korban diterkam buaya didekat ponton dan ditarik hingga kedalam sungai.
Rekan korban yang menyaksikan kejadian itu segera melaporkan kejadian tersebut ke keluarga korban selanjutnya keluarga korban melaporkan ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR.(mah)
Leave a Reply