Blusukan ke Pasar Pagi Pangkalpinang, Prof Udin Disambut Teriakan Dukungan

Avatar photo
Penulis: Dinda Agus TiantieEditor: Admin Laspela
Calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin atau biasa disapa Prof Udin blusukan ke Pasar Pagi Pangkalpinang, Minggu (29/6/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA —Calon Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin atau biasa disapa Prof Udin blusukan ke Pasar Pagi Pangkalpinang, Minggu (29/6/2025). Kehadiran Prof Udin membuat suasana Pasar Pagi Pangkalpinang, mendadak riuh.

Calon Wali Kota Pangkalpinang itu menyempatkan diri untuk turun langsung ke lapak-lapak pedagang, menyapa warga, dan mendengarkan keluhan mereka.

Mengenakan kemeja putih dan peci hitam, Prof. Udin berjalan santai menyusuri lorong-lorong pasar yang padat. Beberapa pedagang tampak kaget namun antusias, dan menyambut dengan hangat.

Tiba-tiba, dari arah lapak sayur-mayur terdengar suara lantang seorang ibu pedagang,
“Kami siap mendukung, ne! Menangkan, Prof!”
Ucapan itu langsung disambut senyum lebar Prof. Udin yang tak henti menyalami warga satu per satu.

Baca Juga  Meski Waktunya Mepet, KPU Babel Pastikan Pilkada Ulang Pangkalpinang dan Bangka Berjalan Sesuai Aturan

“Alhamdulillah, saya senang bisa turun langsung dan melihat aktivitas warga. Pasar tradisional seperti ini adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kita perlu pastikan pasar tetap nyaman, tertata, dan pedagang kecil terus diberdayakan,” ujar Prof. Udin pada Minggu (30/06/2025).

Dalam blusukan itu, Prof. Udin tak hanya menyapa, tapi juga membeli beberapa bahan pokok, seperti cabai, daun sop, dan sayur-mayur, sebagai bentuk dukungan langsung pada pedagang lokal.

Baca Juga  Hari Ini  KPU Pangkalpinang Mulai Verifikasi Faktual Ijazah, Akan Sambangi Pertiba dan SMA Negeri 1

Ia juga mendengar keluhan beberapa pedagang soal harga sewa lapak, sanitasi pasar, dan kelangkaan pembeli di hari biasa.

“Ini jadi catatan kami. Jika kami dipercaya memimpin, revitalisasi pasar dan penguatan UMKM rakyat kecil akan menjadi prioritas,” tambahnya.

Kehadiran Prof. Udin di tengah pasar pagi itu menjadi bukti bahwa pendekatan langsung dan mendengar suara rakyat dari akar rumput masih menjadi cara paling tulus untuk memahami kebutuhan warga. (dnd)

Leave a Reply