Program Electrifying Marine TJSL PLN Dongkrak Produktivitas Hasil Tangkapan Nelayan Suak Gual, dengan Biaya Lebih Efisien

Belitung, – Komitmen PT PLN (Persero) dalam mendukung ketahanan ekonomi pesisir dan transisi energi bersih terus menunjukkan hasil nyata. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Electrifying Marine, PLN menghadirkan solusi transportasi laut ramah lingkungan yang terbukti berhasil meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menekan biaya operasional di Kampung Nelayan Mau Maju, Desa Suak Gual, Kabupaten Belitung.

Sejak program ini diluncurkan pada 24 Mei 2024, PLN UIW Bangka Belitung telah menyalurkan bantuan berupa 5 kapal fiber bermesin listrik Manta One, 10 baterai listrik, 500 unit bubu penangkap ikan, 5 set alat selam scuba dive, dan 1 unit mesin pengisi oksigen kepada nelayan setempat. Setahun setelah implementasi, manfaatnya kini dirasakan langsung oleh masyarakat.

Ketua Koperasi Kampung Nelayan Mau Maju, Rozali, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran program ini.

“Kami sangat terbantu dengan kapal listrik dan alat tangkap dari PLN. Sekarang hasil tangkapan meningkat signifikan, rata-rata 150 kg cumi-cumi dan 100 kg ikan per kapal setiap bulan. Biaya melaut juga jauh lebih ringan karena tidak perlu beli BBM seperti dulu,” ujarnya.

Secara teknis, kapal listrik Manta One membutuhkan rata-rata 4 kWh untuk sekali pengisian penuh, yang mampu menempuh jarak ±30–35 kilometer dari bibir pantai. Dengan tarif listrik sekitar Rp 2.500/kWh, biaya operasional per sekali isi ulang hanya sekitar Rp 10.000, dibandingkan kapal berbahan bakar minyak yang bisa menghabiskan 2-3 liter BBM atau setara Rp 20-30 ribu per trip untuk jarak yang sama.

Efisiensi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal kelestarian lingkungan. Kapal listrik tanpa emisi limbah minyak, menjaga perairan tetap bersih, membuat ekosistem laut lebih sehat, dan mendorong populasi ikan berkumpul di area-area bubu yang telah dipasang.

Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ani Saputra, turut mengapresiasi program ini.

“Kapal listrik PLN sangat strategis untuk keberlanjutan sektor kelautan. Hemat biaya, minim polusi, dan hasil tangkapan terbukti meningkat. Ini program yang seharusnya bisa direplikasi di wilayah pesisir lain,” ungkapnya.

Senada, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Firdaus Zamri, S.Pi., menyebut Electrifying Marine sebagai langkah maju yang selaras dengan pengembangan Kampung Nelayan Maju.

“Kami terus memantau pemanfaatannya, hasilnya luar biasa. Program ini tepat untuk mendukung ketahanan ekonomi nelayan sekaligus menjaga ekosistem laut,” jelas Firdaus.

General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Dini Sulistyawati, menegaskan program ini merupakan pengejawantahan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi bersih, mendorong ekonomi pesisir, serta menghadirkan layanan listrik hingga ke laut.

“Electrifying Marine adalah manifestasi semangat PLN untuk tumbuh bersama masyarakat. Kami ingin nelayan lebih sejahtera, produktif, dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Program ini sejalan dengan misi nasional menuju Net Zero Emission 2060 dan konsep Blue Economy,” pungkas Dini.

Melalui program TJSL PLN yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan ini, diharapkan keberhasilan di Suak Gual dapat menjadi percontohan di desa-desa pesisir Bangka Belitung lainnya.

Media Sosial PLN UIW Babel:
Facebook: PLN Wilayah Bangka Belitung
Twitter/X: @PLNBabel
Instagram: @Pln_Bangkabelitung

Narahubung:
M. Patriansyah
Manajer Komunikasi & TJSL PLN UIW Babel
Telp: 0717-439300
Fax: 0717-439600

Leave a Reply