PANGKALPINANG, LASPELA —Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Pangkalpinang akhirnya menjatuhkan pilihan politiknya di saat-saat akhir pada pasangan Saparudin-Dessy. Keputusan politik ini diambil usai mendapatkan arahan langsung dari Ketua Umum PPP, partai berlambang Ka’bah ini resmi bergabung dalam Koalisi Bersahaja, mengusung pasangan Prof. Saparudin dan Dessy Ayutrisna pada Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025.
Keputusan PPP ini sekaligus memperkuat barisan partai pengusung Saparudin–Dessy, yang sebelumnya telah diisi oleh PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PAN, dan PKB. Secara total, koalisi ini menguasai sekitar 61.000 suara dari 124.548 suara sah hasil Pemilu Legislatif 2024 di Kota Pangkalpinang, menjadikannya poros koalisi dengan kekuatan parlemen terbesar saat ini.
Ketua DPC PPP Pangkalpinang, Depati MA Gandhi, menyebut keputusan partainya bukan tanpa pertimbangan matang. Kompleksitas dinamika politik pasca putusan Pilkada Ulang membuat PPP memerlukan waktu lebih panjang untuk menentukan arah dukungan.
“Pilkada Ulang ini memiliki tensi politik yang berbeda. Penilaian elektabilitas terus bergerak. Tapi pada akhirnya, nilai-nilai perjuangan untuk masyarakat Pangkalpinang menjadi dasar logis kami mendukung pasangan ini,” tegas Gandhi, Sabtu (28/6/2025)
Menurutnya, baik Prof. Saparudin maupun Dessy Ayutrisna bukan sosok yang tiba-tiba muncul di kancah politik lokal. Meski nama Dessy baru resmi menguat setelah mengikuti fit and proper test yang digelar DPP PDI Perjuangan, rekam jejak keduanya dikenal kuat dan teruji.
“Kalau deklarasi pasangan ini dilakukan lebih awal, mungkin PPP akan jadi partai pertama yang mengusung. Tapi karena belakangan, ya kami pun ikut belakangan,” ujarnya.
Gandhi menekankan bahwa dukungan mayoritas legislatif menjadi modal penting dalam mewujudkan program kerakyatan yang terukur dan cepat dieksekusi. Hal ini, menurutnya, menjadi hal yang selama ini kurang tampak di tubuh pemerintahan Pangkalpinang.
“Sudah terlalu lama kita tidak melihat kebijakan yang benar-benar menyentuh masyarakat secara langsung. Kami percaya, pasangan Saparudin dan Dessy punya legitimasi kultural dan politik yang cukup untuk menjawab kebutuhan itu,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kapasitas Prof. Saparudin dan Dessy Ayutrisna sebagai figur yang mampu menghadirkan solusi cepat, adaptif, dan konkret bagi warga kota.
“Insyaallah, kekuatan ini ada pada Prof. Saparudin yang visioner dan Ibu Dessy yang dikenal bersahaja,” tutup Gandhi optimis. (dnd)
Leave a Reply