Jaga Jarak Aman, Kunci Keselamatan Berkendara di Jalan Raya

Pangkalpinang, Laspela – Salah satu prinsip dasar keselamatan berkendara yang kerap diabaikan adalah menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Padahal, kebiasaan sederhana ini dapat menghindarkan pengendara dari risiko kecelakaan, terutama saat kondisi lalu lintas padat atau saat melaju dalam kecepatan tinggi.

Instruktur Safety Riding PT. Asia Surya Perkasa, Main Dealer Honda Bangka Belitung, Hariyansha, menegaskan pentingnya kebiasaan ini untuk keselamatan di jalan. “Semakin dekat jaraknya, semakin sedikit waktu kita untuk bereaksi saat kondisi darurat. Jadi, menjaga jarak bukan sekadar aturan, tapi soal nyawa,” tegasnya.

*Jarak Aman Ideal Saat Berkendara:*

✔️ Kecepatan rendah di dalam kota: minimal 1-2 detik dari kendaraan di depan.
✔️ Kecepatan tinggi atau di jalan raya: lebih dari 3 detik jarak aman.

Hariyansha menyarankan pengendara menggunakan patokan visual seperti tiang, marka jalan, atau benda statis lainnya untuk mengukur jarak. “Saat kendaraan di depan melewati patokan itu, hitung detik hingga motor kita sampai di titik yang sama. Itu cara sederhana ukur jarak aman,” jelasnya.

*Tidak Hanya Saat Melaju, Saat Berhenti Juga Penting*

Menjaga jarak aman juga wajib saat berhenti di lampu merah atau saat macet. Berhenti terlalu dekat membuat ruang gerak terbatas dan menyulitkan jika harus menghindar secara mendadak. “Beri jarak saat berhenti, itu bagian dari antisipasi,” tambahnya.

Selain aspek keselamatan, menjaga jarak juga meningkatkan kenyamanan berkendara dengan memberi ruang pandang lebih luas dan mengurangi tekanan mental, terutama di jalanan padat.

*Waspada di Musim Hujan*

Hariyansha juga mengingatkan bahwa menjaga jarak menjadi semakin penting saat hujan. Jalan licin dapat mengurangi traksi ban, sehingga jarak pengereman menjadi lebih panjang. “Kondisi jalan basah itu berbahaya, makanya harus lebih bijak jaga jarak dan atur kecepatan,” katanya.

Sebagai penutup, Hariyansha mengajak seluruh pengendara untuk disiplin menjaga jarak sebagai bagian dari budaya Cari Aman di jalan. “Kita tidak pernah tahu manuver kendaraan di depan. Jarak aman adalah bentuk antisipasi terbaik agar selamat sampai tujuan,” tutupnya. (*)

Leave a Reply