Olah Sampah Jadi Rupiah, Ratusan Pemuda Bangka Dibekali Keterampilan Sociopreneur

SUNGAILIAT, LASPELA — Forum Pemuda Peduli Sampah Kabupaten Bangka 4.0 kembali menggelar pelatihan kewirausahaan pemuda (sociopreneur) berbasis pengolahan sampah organik maggot BSF dan lubang resapan Biopori.

Kegiatan yang berlangsung sejak 24–25 Juni 2025 di Grha Maras, Kantor Bupati Bangka itu melibatkan 120 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga komunitas lingkungan.

Pelatihan ini menekankan pentingnya ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.

Pasalnya, plastik sampah bisa dibuat menjadi aneka kerajinan tangan yang bernilai ekonomis, seperti tas jinjing, tas ransel, payung, keranjang buah dan lainnya.

Ketua Pelaksana, Arinda Unigraha mengatakan, pelatihan edisi 4.0 ini menjadi spesial karena fokus pada dua inovasi lingkungan, yakni pengolahan sampah organik menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF) dan penerapan lubang resapan biopori.

“Ini bentuk nyata bahwa dari sampah pun bisa lahir peluang usaha yang berkelanjutan. Kami ingin peserta melihat pengelolaan sampah bukan hanya sebagai tugas sosial, tapi juga sebagai peluang ekonomi,” kata Arinda.

Asisten II Setda Bangka, Muhtar menyebut pelatihan ini sebagai alternatif pemikiran bagi generasi muda agar tidak selalu terpaku pada pekerjaan formal seperti ASN.

“Lewat pelatihan ini, anak-anak muda belajar bahwa dari sampah pun bisa menciptakan usaha yang mandiri dan menghasilkan,” ujarnya.

Menurut Muhtar, kegiatan semacam ini harus diperluas karena mampu memadukan edukasi, lingkungan, dan ekonomi secara bersamaan.

“Ini modal awal untuk melahirkan pengusaha-pengusaha lingkungan dari Bangka,” tukasnya.

Sementara itu, Deyan, pelajar sekaligus peserta dari Kwarcap Bangka mengaku kegiatan ini membuka wawasannya terhadap potensi ekonomi dari sampah.

“Saya baru tahu ternyata dari sampah bisa jadi peluang usaha yang menghasilkan. Semoga nanti bisa diterapkan di lingkungan sekolah,” katanya.

Pelatihan ini diselenggarakan atas kolaborasi Komunitas BECAK Babel dan Dinas Parbudkepora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta mendapat dukungan hibah Small Green Project BPDLH-FOLU NC. (mah)