Opini  

Digitalisasi Pariwisata Bangka: Smart E-Tourism Siap Permudah Wisatawan

Oleh Iski Zaliman, S.Kom., M.Kom. Ketua Tim Penelitian Dosen Tingkat Universitas (PDTU) UBB Dosen Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Bangka Belitung

Avatar photo
Transformasi digital kini menyentuh sektor pariwisata di Pulau Bangka. Sebuah inovasi berbasis teknologi informasi berupa sistem Smart E-Tourism telah dikembangkan melalui program penelitian dosen tingkat Universitas Bangka Belitung.
Program ini dipimpin oleh Iski Zaliman, S.Kom., M.Kom. selaku ketua tim peneliti, dengan dua anggota dosen, yaitu Ir. Fardhan Arkan, S.T., M.T. yang bertanggung jawab di bidang teknologi smart e-tourism dan Wenni Anggita, S.E., M.Si. selaku ahli di bidang database aplikasi.
Sistem ini dirancang untuk mempermudah wisatawan dalam merencanakan dan menikmati perjalanan wisata di Bangka secara digital dan mandiri.
Smart E-Tourism hadir sebagai solusi atas keterbatasan informasi pariwisata yang selama ini hanya tersedia secara konvensional dan terbatas.
Melalui sistem berbasis web yang responsif dan mudah diakses, wisatawan kini dapat mengetahui informasi lengkap mengenai destinasi wisata, fasilitas, rute perjalanan, rekomendasi kuliner, penginapan, serta berbagai agenda atau event lokal yang sedang berlangsung.
Proyek ini tidak hanya berorientasi pada hasil akhir berupa aplikasi, tetapi juga menekankan pada proses pengembangan sistem yang terstruktur dan partisipatif.
Salah satu pendekatan penting yang digunakan adalah Extreme Programming (XP), sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat iteratif dan kolaboratif.
Tim ingin menghadirkan sistem yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan wisatawan. Oleh karena itu, pengembangan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pemahaman kebutuhan pengguna, perencanaan desain, pengkodean, hingga uji coba langsung di lapangan.
Tahapan Perencanaan dan Desain Aplikasi
Pengembangan Smart E-Tourism diawali dengan tahapan perencanaan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti dinas pariwisata, pelaku usaha wisata, pengelola destinasi lokal, serta calon pengguna sistem (wisatawan).
Tim melakukan observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur untuk mengidentifikasi permasalahan utama dalam sistem informasi pariwisata yang ada.
Hasil dari tahap perencanaan ini menjadi dasar dalam menyusun desain sistem, yang mencakup desain antarmuka pengguna (UI/UX), arsitektur sistem, serta alur navigasi pengguna. Tim memastikan bahwa tampilan aplikasi mudah digunakan, informatif, dan menarik, bahkan bagi pengguna awam sekalipun.
Tim merancang antarmuka aplikasi yang ramah pengguna, menampilkan peta interaktif, galeri foto, ulasan pengguna, dan fitur pencarian cepat destinasi.
Setiap desain diuji dengan pendekatan feedback cepat agar tetap relevan dengan ekspektasi pengguna.
Implementasi dengan Metode Extreme Programming
Setelah tahap desain, sistem dikembangkan dengan metode Extreme Programming, yang dikenal fleksibel dalam menyesuaikan perubahan kebutuhan pengguna. Pengembangan dilakukan dalam siklus pendek, di mana setiap fitur diuji langsung setelah dikembangkan.
Tim programmer dan analis sistem bekerja secara kolaboratif dengan pengguna untuk memastikan sistem berfungsi sesuai harapan.
Selama implementasi, fokus tidak hanya pada aspek teknis, tetapi juga pada penguatan kapasitas lokal. Mahasiswa dari berbagai jurusan dilibatkan secara aktif dalam proses coding, dokumentasi, hingga pelatihan penggunaan sistem. Ini menjadi bagian dari kegiatan Penelitian berbasis edukasi, yang tidak hanya menghasilkan luaran teknis, tetapi juga peningkatan keterampilan mahasiswa dan masyarakat lokal.
Manfaat bagi Wisatawan dan Daerah
Smart E-Tourism memungkinkan wisatawan merancang perjalanannya sendiri tanpa harus mengandalkan agen perjalanan. Semua informasi tersedia secara digital dan diperbarui secara berkala. Selain itu, sistem ini juga memberikan rekomendasi aktivitas wisata berdasarkan preferensi pengguna, menjadikan pengalaman wisata lebih personal dan efisien.
Bagi pemerintah daerah, sistem ini menjadi alat strategis dalam memetakan potensi dan pengembangan wisata. Data yang terkumpul dari pengguna dapat dianalisis untuk mengetahui tren kunjungan, kebutuhan wisatawan, serta titik-titik destinasi yang perlu ditingkatkan dari sisi infrastruktur atau promosi.
Ini bukan hanya aplikasi informasi, tapi juga alat bantu pengambilan kebijakan berbasis data di sektor pariwisata.
Proyek Smart E-Tourism ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan stakeholder pariwisata. Dengan dukungan teknologi, potensi wisata Bangka yang kaya — mulai dari pantai, alam, religi, budaya lokal, hingga kuliner khas — kini dapat diakses lebih luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, sistem ini bersifat terbuka untuk pengembangan lebih lanjut. Ke depan, akan ditambahkan fitur seperti integrasi sistem pembayaran, pemesanan tiket online, promosi berbasis lokasi, serta konektivitas dengan platform media sosial.
Smart E-Tourism bukan tujuan akhir, tapi awal dari transformasi pariwisata berbasis digital di Bangka.
Dengan semangat kolaboratif dan partisipatif, Smart E-Tourism diharapkan menjadi contoh model pengembangan sistem digital daerah yang berkelanjutan, berdampak nyata, dan mampu menjawab tantangan zaman. (*)

Leave a Reply