TOBOALI, LASPELA – Lahan Ketahanan Pangan di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) semakin memprihatinkan. Bermula dari Desa Rias yang hulu bendungan Mentukul menjadi perkebunan sawit, kebun sawit di tengah-tengah sawah.
Kini lahan ketahanan pangan Desa Serdang kembali digarap oleh oknum perusahaan yang diduga menjadi perkebunan sawit perusahaan.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Serdang Marno mengatakan, dugaan alih fungsi lahan secara ilegal ini terjadi di tiga titik yakni Mentukul, Racap dan Tebing Tinggi.
“Alih fungsi lahan ini terjadi di tiga titik utama persawahan Desa Serdang, yaitu Bendungan Mentukul, Racap, dan Tebing Tinggi. Sebagian besar sawah di lokasi ini kini berubah menjadi kebun sawit,” katanya, Senin (23/6/2025).
Ia menyebut, akibat adanya dugaan alih fungsi ini mengancam ketahanan pangan masyarakat lokal.
Namun mirisnya, lahan yang sudah dialihfungsikan itu sudah bersertifikat sawah.
“Kita menuntut perhatian dari aparat penegak hukum serta pemerintah pusat untuk menindaklanjuti dugaan ini,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menduga adanya dugaan jual-beli lahan ke pihak perusahaan tertentu yang dilakukan oleh oknum yang bukan pemilik sah.
“Pengalihan lahan tersebut tak hanya merusak sistem pertanian yang sudah berjalan turun-temurun,” sebutnya.
Ia juga memaparkan, untuk kasus pengalihan fungsi sawah di kawasan Tebing Tinggi, Dusun 4 Tangit, pihaknya telah melaporkan permasalahan ini ke Polres Basel.
“Namun hingga sekarang belum ada kejelasan proses hukum yang berjalan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berupaya mediasi oleh Dinas Pertanian pada 16 Januari 2024 lalu, namun proses mediasi itu tidak melibatkan masyarakat maupun dirinya sebagai wakil warga.
“Kami menolak hasil mediasi karena tidak dihadiri masyarakat yang terdampak, apalagi sudah masuk dugaan ke ranah hukum,” jelasnya.
Ironisnya, sejak terjadi pelaporan ke Polres Basel, pihak perusahaan sempat menghentikan perawatan terhadap sawit tersebut. Namun pada Jumat kemarin (20/6/2025), pihaknya mendapat informasi dari warga bahwa sawit masih dirawat dan ia melihat sendiri sawit sudah mulai berbuah.
“Saya harap suara kami bisa sampai ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan bahkan ke Presiden Prabowo Subianto. Ketahanan pangan ini bukan main-main, ini urusan hidup masyarakat,” ucapnya.
Untuk diketahui, lahan persawahan di desa Serdang merupakan bagian dari kawasan strategis pangan lokal dan berbatasan langsung dengan Desa Rias, yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Provinsi Bangka Belitung. (pra)
Leave a Reply