PANGKALPINANG, LASPELA – Bukan cuma jadi ajang adu skill, perhelatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK se-Bangka Belitung tahun ini juga menjadi tempat bertemunya dunia pendidikan dan dunia usaha dalam satu gelaran penuh semangat: Gebyar SMK 2025.
Selama tiga hari, 17–19 Juni 2025, halaman Kantor Gubernur Bangka Belitung berubah jadi etalase masa depan. Siswa-siswa SMK unjuk gigi dalam 28 cabang lomba dari berbagai jurusan seperti digital marketing, cyber security, farmasi, hingga otomotif dan teknik kelautan.
Di sisi lain, ratusan pengunjung lalu-lalang di puluhan stand yang menawarkan peluang kerja dari 14 perusahaan dan 28 UMKM lokal.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Babel, Darlan menegaskan kegiatan ini jauh melampaui lomba biasa. “Ini ruang kolaborasi. Sekolah hadir, industri datang, UMKM pun ikut. Semua bersatu menunjukkan bahwa SMK punya peran strategis dalam membentuk ekosistem kerja dan kewirausahaan di Babel,” sebutnya.
Yang lebih menarik, gelar produk dari 38 SMK juga memikat perhatian pengunjung. Banyak dari mereka memperkenalkan inovasi karya siswa yang tak kalah dari produk industri profesional. Dari makanan kemasan, teknologi sederhana, hingga hasil desain kreatif, semua ada.
Darlan berharap kegiatan seperti ini bisa diperluas tahun depan ke skala regional. “Pak Gubernur minta agar tahun depan kita buka untuk regional Sumatera. Harapannya, anak-anak SMK tidak hanya dilirik oleh perusahaan, tapi juga mampu jadi pengusaha yang mandiri,” tukasnya.
Darlan menegaskan, di era globalisasi sekarang ini, pendidikan memiliki peran yang teramat penting dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan. Karena pendidikan adalah kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan di masa depan.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengasah kemampuan dan mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri peserta didik masing-masing. Kita percaya bahwa setiap peserta yang hadir di sini dengan kekuatan dan keunikan yang luar biasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini untuk mengukur kompetensi, karakter positif, produktif, kreatif, kompetitif, dan inovatif bagi peserta didik, serta mengetahui peta kualitas SMK diseluruh indonesia sesuai standar dunia usaha dunia industri.
“Selain itu, memotivasi peserta didik untuk meningkatkan keahlian sesuai standar dunia usaha dunia industri dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat bersaing secara global,” tutup Darlan.(chu)
Leave a Reply