Di balik sorotan lampu studio, suara tegas seorang perempuan muda mengisi ruang-ruang publik dengan narasi yang lugas, penuh semangat, dan bernas. Ia adalah Frince Zeswa, sosok inspiratif dari Bangka Tengah yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari sebuah langkah kecil—bahkan dari balik mikrofon radio di masa remaja.
Lahir di Rantauprapat, 30 Juli 2000, dan besar di Kota Koba, Bangka Tengah, Frince tumbuh dengan semangat yang tak biasa. Ketertarikannya pada dunia komunikasi sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP. Di usia yang masih belia, Frince memberanikan diri menjadi announcer di radio lokal. Suatu keputusan berani yang sempat membuat orang tuanya ragu.
“Waktu itu orang tua khawatir, takut sekolahku terganggu. Tapi aku yakinkan mereka, ini bukan sekadar hobi. Ini panggilan hati,” kenangnya.
Dan ia membuktikannya. Dengan manajemen waktu yang ketat, ia mampu menyeimbangkan dunia akademik dan siaran radio hingga lulus SMA. Kedisiplinan itu pula yang menjadi bekal saat Frince memasuki Universitas Bangka Belitung, menempuh studi di Fakultas Hukum—sambil terus menjaga eksistensinya di dunia komunikasi dan kepemudaan.
Dari Radio ke Layar Kaca
Selepas kuliah, tanpa latar belakang jurnalistik formal, Frince mendapat peluang yang mengubah arah hidupnya: menjadi seorang news anchor. Meski awalnya diliputi keraguan, Frince tak menyerah. Ia belajar dengan cepat, mengasah kemampuan menyampaikan berita dengan etika dan kepekaan sosial.
“Menjadi pembawa berita bukan hanya soal membaca teks. Ini tentang menyampaikan fakta, menjaga integritas, dan memahami bahwa di balik setiap berita, ada manusia dan harapan yang harus dijaga,” terangnya.
Gaya komunikasinya yang hangat dan artikulatif membuatnya mudah dikenali. Tak heran, Frince kerap dipercaya tampil sebagai Master of Ceremony dalam berbagai acara, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Aktivis Sosial dan Duta Kepemudaan
Tak hanya dikenal di dunia media, Frince juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia adalah Duta Genre Putri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mewakili provinsi dalam ajang nasional Duta Genre Indonesia. Kepeduliannya terhadap isu-isu remaja, pendidikan seksualitas, serta perencanaan kehidupan keluarga menjadi bagian penting dalam kiprah sosialnya.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai alumni sejumlah pelatihan nasional bergengsi, seperti:
Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional Kemenpora RI,
Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI.
Di sela-sela aktivitas padatnya, Frince kini tengah menapaki dunia profesional di sektor keuangan melalui Development Program Bank Sinarmas—sebuah langkah yang menantang namun selaras dengan semangatnya untuk terus bertumbuh.
Lebih dari Sekadar Prestasi
Frince adalah representasi generasi muda yang berani bermimpi, bekerja keras, dan tak pernah berhenti belajar. Ia membuktikan bahwa perempuan bisa tampil percaya diri di ruang publik, membangun jejaring sosial yang positif, dan tetap membumi di tengah sorotan.
Ketertarikannya di dunia kreatif, seperti modeling makeup dan fashion, juga memperkaya portofolionya. Bagi Frince, setiap ruang adalah panggung pembelajaran. Ia mengikuti lomba bukan sekadar untuk menang, tapi sebagai sarana mengeksplorasi potensi dan memperluas pengalaman.
“Aku percaya, setiap orang bisa hebat di bidangnya, asal punya semangat belajar dan niat untuk memberi manfaat bagi sekitar.”
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kini, Frince Zeswa bukan sekadar nama. Ia adalah simbol dari semangat muda yang tak kenal lelah mengejar mimpi, menjembatani informasi, dan membangun jati diri dalam berbagai peran. Ia ingin generasi muda tak ragu untuk tampil, berpendapat, dan berkarya.
“Jangan takut untuk mulai dari bawah. Sekecil apapun langkahmu, jika dilakukan dengan tekun dan hati yang tulus, akan membawamu ke tempat yang besar,” pesan Frince kepada generasi muda.
Frince Zeswa mengajarkan kita bahwa tidak ada batasan bagi mereka yang punya semangat, tekad, dan konsistensi. Dari radio lokal hingga layar kaca nasional, kisahnya adalah bukti bahwa masa muda bisa menjadi masa yang penuh makna — bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi orang lain. (rul)
Leave a Reply