Makin Diminati,  70 Kelompok Aktif  Budidaya Ikan Air Tawar di Basel 

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Ivan Sumirno
TOBOALI, LASPELA – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Bangka Selatan mendata sudah 70 kelompok budidaya ikan air tawar yang aktif di wilayah Bangka Selatan.
Hal ini menunjukkan trend positif masyarakat di Bangka Selatan untuk menekuni budidaya ikan air tawar.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Ivan Sumirno mengatakan, puluhan kelompok pembudidaya ikan air tawar ini tersebar di seluruh wilayah Bangka Selatan.
 Paling banyak ada di daerah Toboali, Airgegas, Payung dan Tukak Sadai.
“Pembudidaya ikan air tawar di Bangka Selatan kian bertambah, di tahun 2025 ini ada dua kelompok yang mengajukan ke Bidang Perikanan untuk budidaya ikan air tawar,” katanya, Senin, (16/6/2025).
Ivan menyebutkan, dari sisi penghasilan dan produksi paling tinggi itu ada di wilayah Toboali dengan rata rata per kelompok sekali panen bisa mencapai satu ton.
“Kalau penghasilan para pelaku budidaya ikan air tawar bisa satu ton untuk sekali panen dalam satu kelompok,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, biasanya ikan air tawar yang paling banyak dibudidaya masyarakat yakni ikan lele, ikan nila dan ikan fatin.
“Karena itu tadi, sebab permintaan dari konsumen cukup tinggi untuk jenis ikan-ikan air tawar yang itu,” ucapnya.
Kendati demikian, untuk sementara ini hasil panennya terbilang masih dalam cakupan konsumsi masyarakat desa atau di jual di sekitar desa setempat.
“Jadi skalanya masih skala rumahanlah,” ungkapnya.
Ia berharap, dengan bertambahnya kelompok budidaya ikan air tawar ini produksi hasil panen ikan air tawar bisa menjadi skala besar sehingga dapat dilimpahkan atau di ekspor ke luar daerah.
“Kalau hasil panen melimpah kita bisa kirimkan ke luar daerah, seperti di lingkup per kabupaten atau tingkat provinsi,” pungkasnya. (pra)

Leave a Reply