Penyakit TBC Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia, 278 Kasus Ditemukan di Kabupaten Bangka

Editor: Iwan Satriawan
Angka kasus TBC Dunia (Global Tuberculosis Report 2024)

SUNGAILIAT, LASPELA — Tuberkulosis atau TBC masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Merujuk pada Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia merupakan negara dengan estimasi kasus tertinggi kedua setelah India.

Dimana tercatat 1.090.000 kasus, 125.000 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka, Nora Sukma Dewi mengatakan, di Kabupaten Bangka sendiri pada 2025 ini tercatat sebanyak 278 pasien yang mengidap penyakit tersebut.

“Untuk di Kabupaten Bangka pasien (TBC) yang ditemukan dan diobati sebanyak 278 orang,” katanya, Kamis (12/6/2025).

Atas kondisi tersebut, pihaknya pun melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka kasus TBC itu, yakni melakukan promosi kesehatan dengan penguatan KIE (PHBS, perilaku merokok, pencegahan dan pengobatan TBC).

Kemudian memberikan vaksinasi BCG, investigasi kontak, skrining pada kelompok berisiko, etika batuk (menggunakan masker), serta melakukan pemberian TPT atau obat Terapi Pencegahan TBC.

“Jika sudah terkonfirmasi, pengobatan bisa dilakukan di puskesmas/ rumah sakit secara gratis,” jelasnya.

Meski dinilai sebagai penyakit mematikan, namun Nora menyebut bahwa pasien bisa sembuh selama patuh minum obat sesuai dengan standar pengobatan.

Dilansir dari laman resmi Kemkes RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dua orang di Indonesia meninggal karena Tuberkulosis (TBC) setiap lima menit.

“Setiap lima menit ada dua yang wafat. Kita bicara di acara ini, yang wafat karena TBC mungkin sudah 20 lebih,” ujarnya. (mah)

Leave a Reply