Keberangkatan Menuju Puncak Haji Tahun Ini Gunakan Sistem Kalifah, Tim Matangkan Persiapan

Ketua Kloter 8 PLM saat meninjau Tenda di Arofah. (foto: ist/Kemenag Babel)

MEKKAH, LASPELA — Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Kloter 8 Embarkasi Palembang (PLM) terus mematangkan berbagai aspek teknis keberangkatan dan pelaksanaan ibadah. Ketua Kloter, Juandi, menegaskan bahwa seluruh persiapan berjalan sesuai rencana dan dalam koordinasi yang baik antar petugas lapangan.

“Insyaallah semua berjalan sesuai jadwal. Kami intensifkan koordinasi internal agar pelaksanaan di Armuzna berlangsung tertib dan aman,” ujarnya.

Pemberangkatan menuju Arafah direncanakan pada Rabu, 4 Juni 2025, dengan tiga opsi waktu: pukul 07.00, 11.00, dan 16.00 waktu Arab Saudi. Namun, kepastian waktu keberangkatan masih menunggu konfirmasi dari pihak Syariah.

Sistem pemberangkatan tahun ini tidak lagi berdasarkan kloter, melainkan menggunakan sistem kafilah. Kloter 8, yang sebagian besar berisi jemaah asal Bangka Belitung, tergabung dalam satu kafilah utama. Meski demikian, terdapat 24 jamaah mutasi yang akan berangkat dengan kafilah berbeda, serta 22 jemaah dari luar kloter yang akan bergabung ke dalam kafilah Kloter 8. Seluruh perpindahan ini telah terdata dan dikonfirmasi secara sistematis.

Baca Juga  Edi Nasapta Dorong Digitalisasi Pembayaran Pajak di Babel

Selain itu, jemaah telah menerima kartu Nusuk, dokumen resmi yang digunakan sebagai akses layanan selama di Armuzna. Proses distribusi kartu tersebut telah rampung tanpa hambatan, dan seluruh jemaah telah dikelompokkan dalam sarekat seperti Sana Masyrik (SNA 48A dan SNA 100) serta Raken (RAKEN 40 dan RAKEN 41B).

Sebagai antisipasi kenyamanan selama wukuf di Arafah, tenda-tenda telah disiapkan—masing-masing untuk jemaah laki-laki dan perempuan, serta satu tenda besar untuk 369 jemaah Kloter 8. Program Murur, yaitu melintasi Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, juga akan diterapkan untuk 77 jemaah, termasuk petugas dan pendamping. Satu jamaah, Ibu Rupiah Umar Kadir, telah diusulkan untuk mengikuti Safari Wukuf Khusus karena pertimbangan kesehatan. Ia akan dijemput oleh tim KKHI untuk menjalani ibadah haji dengan pengawalan medis penuh.

Baca Juga  Kejati Babel Tetapkan Empat Orang Tersangka Kasus Proyek Rutin di Satker OP BWS Babel, Kerugian Mencapai Rp30 Miliar

“Kami telah siapkan semua logistik dan pembagian regu. Semoga semua ikhtiar ini memudahkan jamaah dalam menjalankan puncak ibadah haji dengan baik,” tutup Juandi. (*/rul)

Leave a Reply