Jelang Idul Adha, Pedagang Kue Musiman Ini Mengaku Raup Omzet Rp10 Juta dari Jualan Grosir Snack Lebaran

Editor: Iwan Satriawan
Lapak Kue Tari yang berada di Pasar Kampung Asam Kota Pangkalpinanang, Snack dan Kue lebaran dibandrol Rp20 ribuan, Senin (2/6/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Tari salah satu pedagang snack dan kue musiman yang berlapak di Pasar Kampung Asam Kota Pangkalpinang, mencoba meraih pundi rupiah menjelang Idul Adha.

Berbagai macam snack dan kue seperti kacang polong, keripik jagung, astor, kacang hijau, kacang telur, kue sagu, kue angka delapan, kerupuk getas dan banyak lainnya dijajakan Tari di Pasar Kampung Asam dari mulai subuh hingga siang hari.

“Saya disini dari pagi sampai siang, Alhamdulillah habis terus, saya tadi membawa bermacam kue 50 paket, dan masih tinggal 3 paket. Untuk kacang, jagung, kacang atom dan lainnya Alhamdulillah juga tinggal 1 plastik besar ini dari beberapa yang saya jual tadi,” katanya, Senin (2/6/2025).

Harga yang dibandrolnya pun sangat murah dan ramah dikantong, 1 bungkus snack atau kue hanya dibandrol Rp20 ribu hingga Rp25 ribu saja.

Tari mengaku dengan menjual snack dan kue lebaran murah ini, pelanggan banyak berdatangan.

“Alhamdulillah banyak yang berdatangan, setiap hari ludes terjual, kadang ada juga yang beli untuk dijual lagi kadang bisa beli sampai Rp3 juta. Untuk harga memang kita bandrol harga grosir, dan saya ambil kuenya langsung ke agen,” katanya.

Tari mengaku dalam satu hari dapat meraup omset hingga Rp10 juta, dia bersyukur dengan segala berkah yang Allah berikan.

“Satu hari bisa omset dari Rp8 juta hingga Rp10 juta satu hari, banyak yang datang ke rumah juga untuk membeli kue-kue ini,” tuturnya.

Salah satu pembeli, Kia menuturkan sangat suka dengan pedagang yang menjajakan dagangannya dengan harga murah, meskipun ditengah perekonomian yang sulit saat ini menurutnya lebaran Idul Adha harus dirayakan dengan suka cita.

“Saya merasa lega dengan adanya penjual yang menjajakan dagangan dengan harga terjangkau, walaupun tahun ini secara ekonomi belum membaik, namun perayaan hari besar harus digelar secara suka cita, tidak perlu mewah asal semuanya bahagia. Utamanya makanan yang disukai anak-anak agar senang,” tuturnya. (dnd)

Leave a Reply