PANGKALPINANG, LASPELA – Suasana Festival Pasir Padi 6 Pehcun tahun ini benar-benar pecah! Dari berbagai rangkaian acara seru yang digelar, salah satu yang paling menyita perhatian warga adalah lomba makan otak-otak tercepat.
Meski digelar di tengah gerimis dan cuaca mendung di Pantai Pasir Padi Pangkalpinang, Minggu (1/6/2025). Ratusan pasang mata menyaksikan langsung para peserta berjibaku melahap puluhan otak-otak dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Aroma sedap dari otak-otak bakar dan cuka tauco yang mengepul semakin menambah greget suasana lomba.
Tiga Babak, Banyak Drama
Lomba ini nggak cuma asal makan cepat. Para peserta harus melalui tiga tahapan menantang: babak penyisihan, semifinal, dan final. Setiap ronde menyuguhkan kejutan tersendiri. Ada yang gugup dan tersedak, ada yang santai hanya sekedar meramaikan ada juga yang melaju mulus seperti mesin penggiling.
Setelah pertarungan sengit, akhirnya ditetapkan tiga peserta tercepat yang sukses jadi jawara. Mereka berhasil menyelesaikan tantangan dengan kecepatan dan ketahanan yang bikin penonton geleng-geleng kepala. Bahkan, salah satu peserta finalis mampu menghabiskan 15 potong otak-otak hanya dalam waktu di bawah dua menit!
Kostum Unik Jadi Sorotan
Nggak cuma soal makan cepat, lomba kali ini juga dimeriahkan dengan pemilihan kostum terbaik. Beberapa peserta tampil totalitas dengan outfit unik, mulai dari gaya pejuang laut, cosplay, pakaian SMA, sampai perpaduan adat dan modern yang kreatif banget. Pemenang kostum terbaik pun dipilih karena tampil dengan gaya yang nggak hanya mencuri perhatian, tapi juga penuh nilai budaya.
Penonton Ikut Terbawa Suasana
Yang bikin seru, para penonton nggak cuma jadi pengamat pasif. Mereka aktif memberi dukungan, bersorak, bahkan tertawa ngakak melihat gaya makan peserta yang kadang lucu, kadang ekstrem. Banyak yang mengaku baru pertama kali menyaksikan lomba makan otak-otak, dan berharap tahun depan acara ini bisa digelar lagi dengan skala yang lebih besar.
Lebih dari Sekadar Lomba
Festival Pehcun di Pasir Padi memang selalu jadi magnet warga setiap tahunnya. Tapi tahun ini, lomba makan otak-otak benar-benar jadi daya tarik utama. Selain menghibur, acara ini juga mempromosikan kuliner khas Bangka—otak-otak—yang makin dikenal luas berkat aksi-aksi heboh para peserta.
“Seru banget! Acaranya nggak cuma ngelawak, tapi juga bikin kita bangga sama makanan khas kita sendiri,” ujar Dian, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya.
Festival ini pun sukses membuktikan bahwa perpaduan budaya, kuliner, dan hiburan bisa jadi paket komplet yang dinikmati semua kalangan. Otak-otak ludes sekejap, tapi keseruannya bakal terus dikenang! (*/rul)
Leave a Reply