Atraksi Barongsai di Festival Pasir Padi Pangkalpinang Tetap Menggelegar Meski Gerimis Mengintai

Atraksi barongsai menghibur penonton di Festival Pasir Padi 6 Pehcun Pangkalpinang, Minggu (1/6/2025)

PANGKALPINANG, LASPELA – Meski sempat diguyur hujan dan gerimis sejak pagi hari, semangat tak surut di Festival Pasir Padi 6 Pehcun, Pangkalpinang, Minggu (1/6/2025).

Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu akhirnya tampil juga: atraksi barongsai! Atraksi yang awalnya dijadwalkan berlangsung lebih awal harus tertunda akibat cuaca kurang bersahabat.
Gerimis tipis yang berubah jadi hujan memaksa panitia menunda jadwal pertunjukan hingga sore hari. Namun siapa sangka, penundaan justru membuat antusiasme penonton semakin tinggi.

Begitu matahari kembali mengintip dan air hujan tak lagi turun, suara tabuhan tambur dan simbal mulai menggema di area utama festival.

Barongsai dengan warna kuning keemasan langsung memukau penonton sejak langkah pertama. Lincah, energik, dan penuh karakter — gerakan demi gerakan barongsai menyulap suasana menjadi penuh semangat dan kegembiraan.

 

Tertunda Bukan Berarti Redup

Penundaan bukan masalah besar bagi warga Pangkalpinang dan pengunjung yang sudah terbiasa dengan dinamika cuaca pesisir.
Justru, banyak yang tetap bertahan di lokasi festival meski harus berteduh sambil menikmati kuliner atau berswafoto di area dekorasi Pehcun.

Baca Juga  Duta Wisata, Jendala Ilmu dan Pengalaman

“Kami rela nunggu atraksi barongsai karena ini yang paling ditunggu. Walaupun sempat gerimis, begitu musik mulai, langsung merinding!” kata Dini, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya.

 

Tradisi, Hiburan, dan Identitas Budaya

Atraksi barongsai bukan sekadar tontonan seru. Ia membawa nilai-nilai tradisi yang kuat dalam budaya Tionghoa, sekaligus menjadi bagian penting dari perayaan Pehcun.

Di Festival Pasir Padi 6, barongsai bukan hanya tampil untuk hiburan. Tak heran jika setiap gerakan, loncatan, dan ekspresi dari kepala barongsai selalu disambut sorakan dan tepuk tangan meriah dari penonton berbagai usia.

 

Festival Semakin Hidup
Dengan barongsai sebagai salah satu highlight sore hari, Festival Pehcun tahun ini sekali lagi membuktikan diri sebagai perayaan budaya yang inklusif dan menghibur. Dari lomba makan otak-otak hingga atraksi barongsai, semua dikemas dalam suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh warna.

“Kami berusaha memberikan pengalaman terbaik bagi masyarakat, dan barongsai selalu jadi magnet utama,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Elita.
“Meskipun cuaca menantang, alhamdulillah semua berjalan lancar dan penonton tetap terhibur,” tutupnya.

Baca Juga  DPRD Babar akan Kawal Keluhan Nelayan Air Nyatoh Terkait Aktivitas KIP

Dan benar saja, saat langit senja mulai gelap tertutup awan mendung, irama tambur terakhir pun berhenti — meninggalkan jejak senyum dan decak kagum dari ratusan pasang mata yang baru saja disuguhi pertunjukan seni tradisi penuh semangat.

Festival Pehcun mungkin hanya berlangsung dua hari, tapi kenangan tentang barongsai yang menari di tengah sisa hujan akan tersimpan lebih lama di hati para pengunjung. (*/rul)

Leave a Reply