Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan kasus TB tertinggi setelah India.
Kabupaten Bangka pun mengalami tren yang serupa.
Berdasarkan data periode sebelum kolaborasi menunjukkan peningkatan temuan kasus TB dari 522 kasus menjadi 618 kasus dengan angka kematian mencapai 9,3 persen. Case detection rate juga meningkat tajam dari 3.349 menjadi 7.331.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Bangka, Nora Sukma Dewi menekankan bahwa tanpa kolaborasi yang kuat, penanggulangan TB tidak akan maksimal.
Ia menyebutkan, ancaman TB bukan hanya menyangkut masalah kesehatan, tetapi juga berdampak langsung pada produktivitas, kualitas hidup, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Jika dibiarkan, ini akan memperburuk angka kesakitan, menurunkan harapan hidup, meningkatkan kemiskinan, bahkan mengancam capaian SDGs,” tegas Nora.
Ia menambahkan, penanggulangan TB harus menjadi program prioritas bersama yang digerakkan oleh kolaborasi lintas sektor dan lintas disiplin.
“Penuntasan TB tidak bisa diserahkan hanya ke sektor kesehatan. Harus ada sinergi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat,” tukasnya.
Leave a Reply