Ulfia mengaku, motivasi terbesarnya adalah ingin mengangkat derajat kedua orang tuanya dan membuat mereka bangga dengan keberhasilannya nanti.
Hal senada disampaikan oleh Syerin Andrilia dari SMPN 1 Parittiga. Ia bersyukur bisa lolos hingga tahap seleksi ini dan termotivasi saat mengikuti tes langsung di lingkungan asrama.
“Senang bisa lihat langsung suasana asrama dan bertemu teman-teman baru yang juga berjuang. Saya belajar banyak, termasuk latihan soal dan persiapan wawancara lewat platform digital,” kata Syerin.
Ia berharap bisa lolos seleksi agar bisa meringankan beban orang tua dan punya peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
“Lingkungannya sangat mendukung, dan ini bisa jadi jalan untuk masa depan saya,” tutupnya. (*/)
Leave a Reply