PANGKALPINANG, LASPELA – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi pilar utama dalam operasional PT PLN (Persero). Sebagai bentuk komitmen nyata dalam membangun budaya kerja yang sigap dan responsif terhadap risiko kerja, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bangka menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang menggelar pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), di Aula PLN UP3 Bangka pada Jumat (23/5/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta, terdiri dari pegawai internal dan perwakilan Tenaga Alih Daya (TAD). Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga dilatih langsung menghadapi kondisi darurat melalui simulasi penanganan korban tidak sadarkan diri, teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP/CPR), penanganan luka, patah tulang, hingga prosedur evakuasi aman.
Investasi SDM
Manager PLN UP3 Bangka, Muhammad Taufik, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang untuk keselamatan sumber daya manusia PLN.
“Keselamatan adalah prioritas yang tidak bisa ditawar. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan setiap pegawai memiliki keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama—kemampuan yang sangat vital, tidak hanya di lingkungan kerja, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Taufik.
Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir kegiatan. Penyampaian materi yang komunikatif oleh tim PMI, dipadukan dengan studi kasus dan praktik lapangan, membuat pelatihan berlangsung interaktif dan aplikatif.
Amzah, salah satu peserta yang bertugas di lapangan, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai pelatihan ini membuka wawasan baru dan menumbuhkan rasa percaya diri saat menghadapi situasi kritis.
“Banyak hal yang selama ini kami anggap sepele, ternyata punya dampak besar jika tidak ditangani secara benar. Sekarang kami lebih siap dan paham bagaimana bertindak cepat dan tepat,” ungkapnya.
Kepala Bidang PMR PMI Kota Pangkalpinang, Andrian Wahyudi mengapresiasi inisiatif PLN yang secara aktif mendorong peningkatan kapasitas dasar pertolongan pertama bagi seluruh pegawainya.
“Kesiapsiagaan tidak hanya tugas tim medis atau relawan. Siapa pun bisa menjadi penyelamat asal memiliki pengetahuan yang benar. Inisiatif PLN ini sangat strategis dan patut dicontoh,” ujarnya.
Senada dengan itu, General Manager PLN UIW Babel, Dini Sulistyawati, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan K3 sebagai budaya kerja yang tertanam kuat di seluruh lini organisasi.
“Keselamatan adalah fondasi utama dalam operasional kami. Pelatihan ini membentuk SDM yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi risiko serta mampu menjadi pelindung bagi diri sendiri dan orang lain,” tegas Dini.
PLN UP3 Bangka memastikan bahwa pelatihan P3K akan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari strategi penguatan budaya kerja berbasis keselamatan. Langkah ini sekaligus menjadi wujud nyata bahwa komitmen terhadap K3 tidak berhenti pada slogan, tetapi diwujudkan melalui tindakan berkelanjutan yang berdampak langsung bagi individu, organisasi, dan masyarakat. (rls/chu)
Leave a Reply