Sesmendukbangga/BKKBN Apresiasi Inovasi Lansia di Selabat Mentari 

Sesmendukbangga/BKKBN) Budi Setiyono saat berkunjung ke Sekolah Lansia Hebat (Selabat) Mentari Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Sabtu (24/5/2025).

PANGKALBALAM, LASPELA  — Sekretaris Utama Kementerian Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Sesmendukbangga/BKKBN) Budi Setiyono melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Lansia Hebat (Selabat) Mentari di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Sabtu (24/5/2025) sebagai bagian dari agenda monitoring dan apresiasi terhadap program-program pemberdayaan keluarga dan lansia di wilayah tersebut.

Kunjungan ini disambut hangat oleh para lansia peserta sekolah, kader PKK, serta tokoh masyarakat setempat. Dalam kunjungannya, Sesmendukbangga meninjau langsung Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) Kampung KB Mentari, sebuah pusat informasi berbasis masyarakat yang menyajikan data demografi, sosial, dan ekonomi warga sekitar.

“Saya mengapresiasi bagaimana data ini dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, khususnya lansia,” ujar Sesmendukbangga.

Tak hanya meninjau, Sesmendukbangga juga menyempatkan diri melihat hasil kerajinan tangan para lansia, seperti anyaman, rajutan, dan karya seni lainnya yang dipamerkan di Rumah DataKu. Ia memuji kreativitas serta semangat para lansia yang tetap produktif dan mandiri di usia senja, dan mencoba duduk di bangku buatan siswa Selabat Mentari, bangku yang tersebut berisi botol bekas yang didalamnya sudah diisi bahan bekas seperti koran dan kertas bekas, kemudian digabungkan menjadi bangku.

“Ini bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan bermanfaat,” tambahnya.

Program Lansia Berdaya menjadi salah satu strategi pemerintah dalam membentuk lansia yang sehat, produktif, dan mandiri. “Tiga pilar itu penting: sehat agar tidak menjadi beban, produktif agar tetap bisa berdaya, dan mandiri,” imbuhnya.

Ia menegaskan, pemberdayaan lansia bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tetapi juga mencakup akses terhadap kegiatan sosial dan ekonomi, pelatihan keterampilan, hingga penguatan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat.

“Paling tidak, mereka bisa tetap punya peran, minimal di keluarga. Dan yang paling sederhana—mereka tidak menjadi kelompok yang menyulitkan orang lain,” ujar Budi.

Dalam rangka mendukung program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Sestama BKKBN itu juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada sejumlah ibu hamil di wilayah tersebut. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan kebutuhan dasar ibu hamil dan mendorong tercapainya kehamilan sehat yang berkualitas.

Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen BKKBN dalam membina keluarga Indonesia dari berbagai aspek, mulai dari usia produktif hingga lansia, dengan pendekatan holistik berbasis data dan pemberdayaan masyarakat. (rul)

Leave a Reply