Ia menegaskan, pemberdayaan lansia bukan hanya soal pelayanan kesehatan, tetapi juga mencakup akses terhadap kegiatan sosial dan ekonomi, pelatihan keterampilan, hingga penguatan peran mereka dalam keluarga dan masyarakat.
“Paling tidak, mereka bisa tetap punya peran, minimal di keluarga. Dan yang paling sederhana—mereka tidak menjadi kelompok yang menyulitkan orang lain,” imbuhnya.
Dengan semakin meningkatnya harapan hidup dan struktur usia yang menua, Indonesia perlu menata ulang pandangan terhadap lansia. Mereka bukan sekadar penerima manfaat, tetapi juga pelaku pembangunan yang perlu dilibatkan.
“Bonus demografi hanya akan memberi keuntungan jika semua kelompok usia, termasuk lansia, diberdayakan. Jangan sampai kita hanya mempersiapkan generasi muda, tapi melupakan generasi tua yang masih punya potensi besar,” tutupnya.
Kunjungan ini, dihadiri Kepala Perwakilan Kemendugbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, PKK Babel, Kepala DP3AKB Kota Pangkalpinang, dan instansi terkait lainnya. (rul)
Leave a Reply