Kunjungi Babel Sesmendukbangga Hadiri Workshop Peta Jalan Kependudukan dan Kunjungi Sekolah Lansia

Sesmendukbangga/BKKBN Budi Setiyono didampingi Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Babel saat bincang-bincang dengan media, Kamis (22/5/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA — Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia, Budi Setiyono akan menjadi keynote speech workshop peta jalan kependudukan di Kantor Perwakilan Kemendukbangga/ BKKBN Babel, Jumat (23/5/2025).

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Babel, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan Sesmendukbangga melakukan kunjungan kerja di Babel dan dijadwalkan ada beberapa kegiatan yang dihadiri.

Hari ini, sambungnya, Budi Setiyono menjadi keynote speech workshop Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2025-2029, dalam Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) di Kantor Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Babel, sslain itu Sabtu (24/5/2025) akan mengunjungi sekolah lansia hebat Mentari Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.

“Pak Sesmen mengunjungi Babel, dalam rangka workshop terkait peta jalan kependudukan di Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Babel, juga memantau program Quick Win Kemendukbangga yaitu sidaya di Pangkalbalam,” kata Fazar, saat ngobrol santai bersama media dan Sestama BKKBN, Kamis (22/5025) malam.

Pada kesempatan tersebut, Sesmendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono menyebutkan, peta jalan kependudukan menjadi pedoman bagi pemerintah untuk menyusun strategi pembangunan. Jika selama ini strategi pembangunan kurang memperhatikan faktor kependudukan, saat ini pihaknya akan menjadikan kependudukan salah satu subjek penting dalam menyusun strategi pembangunan.

Peta jalan kependudukan ini bertujuan untuk mengintegrasikan kebijakan kependudukan dalam perencanaan pembangunan.

“Pembangunan berbasis kependudukan yang berkelanjutan, makanya perlu adanya peta jalan kependudukan, kerangka GDPK sehingga daerah dalam menyusun strategi pembangunan itu juga melihat pertumbuhan penduduk, sehingga pembangunan bisa tepat,” ujarnya.

Dalam peta jalan kependudukan ini, banyak indikator yang menjadi perhatian, mulai dari pengendalian kualitas penduduk, pembangunan keluarga, sebaran dan mobilitas penduduk, dan lainnya. Sehingga nantinya dalam pertumbuhannya masyarakat bisa lebih sejahtera dan pembangunan dapat terlaksana.

“Misalkan di suatu daerah angka kelahiran 26 ribu kemudian di daerah itu hanya ada satu puskemas, dalam kurun waktu beberapa tahun ini harus dipikirkan pembangunannya, butuh puskesmas, sekolah, jika penduduknya bertambah tapi fasilitasnya tidak bertambah, akan terjadi ketidak seimbangan antara pelayanan dengan penduduk, demikian juga kesejahteraan,” jelasnya.

Peta jalan kependudukan termasuk GDPK juga erat kaitannya dengan Indonesia Emas 2045, untuk itu Kemendukbangga/BKKBN memastikan agar isu kependudukan demografi menjadi konsen, agar dalam rangkaian pelaksanaan pembangunan, menjadikan manusia sebagai subjek penting.

“Kita harus menyiapkan proyeksi serta integritas dari pelaksanaan pembangunan, setiap daerah nanti kami minta untuk memasukkan peta jalan kependudukan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan akan kami evaluasi hasilnya seperti apa,” jelasnya.

Tak hanya menghadiri workshop terkait peta jalan kependudukan dan pembangunan, Sestama BKKBN ini juga akan diagendakan mengunjungi sekolah lansia hebat, hal ini juga erat kaitannya dengan bonus demografi dan juga Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, yakni lima program unggulan yang dirancang untuk memberikan dampak yang cepat dan signifikan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga.

“Mensukseskan bonus demografi bukan saja usia produktif yang harus kita maksimalkan tetapi juga usia non produktif, salah satunya lansia juga harus diberdayakan,” sebutnya. (chu/*)

 

 

Leave a Reply