BKKBN Babel Gelar Workshop Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Wujudkan Indonesia Emas 2045

Avatar photo
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaksanakan kegiatan workshop Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2025-2029, Jumat (23/5/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaksanakan kegiatan workshop Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2025-2029, dalam Grand Design Pembangunan Kependudukan, pada Jumat (23/5/2025).

 

Agenda yang dihadiri oleh Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Indonesia Budi Setiyono selaku keynote speech ini dihadiri juga perwakilan instansi daerah tingkat Kabupaten dan Kota di Babel.

 

Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN mengusung cita-cita besar mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena itu, momentum bonus demografi penting sebagai pendorong kemajuan bangsa.

 

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Babel, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, untuk Peta Jalan Grand Design Pembangunan Kependudukan, pihaknya telah menyusun lima pilar, tetapi untuk indikator-indikator aksi nyatanya belum disusun.

 

“Makanya nanti kita akan mengadakan pertemuan kembali dengan BKKBN yang ada di kabupaten/kota untuk bersama-sama menyusun aksi nyata di setiap daerah,” ujarnya.

“Sehingga nantinya grand design itu memang benar-benar nyata, artinya hanya di buat dan tidak dipakai. Ini kan penting dalam penyusunan program pembangunan, sehingga pembangunan yang dilakukan bisa sesuai dengan permasalahan kependudukan yang ada,” sambung Fazar.

 

Pembangunan Kependudukan di tingkat Kabupaten/Kota, pihaknya menilai belum sesuai dengan harapan, karena BKKBN sekarang ini merupakan pembangunan keluarga kependudukan.

 

“Untuk itu dengan adanya Peta Jalan Grand Design Pembangunan Kependudukan merupakan tujuan utama kita untuk memaksimalkann pembangunan kependudukan di setiap daerah,” pungkasnya.

 

Sementara itu, dalam sambutannya Budi Setiyono menyebutkan, peta jalan kependudukan ini merupakan pedoman bagi pemerintah untuk menyusun strategi pembangunan.

 

“Peta jalan kependudukan ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan kebijakan kependudukan dalam perencanaan pembangunan,” jelasnya.

 

Disampaikan Budi, peta jalan kependudukan ini memiliki banyak indikator yang menjadi perhatian, mulai dari pengendalian kualitas penduduk, pembangunan keluarga, sebaran dan mobilitas penduduk, dan lainnya. Sehingga nantinya dalam pertumbuhannya masyarakat bisa lebih sejahtera dan pembangunan dapat terlaksana.

 

Menurutnya, jika selama ini strategi pembangunan kurang memperhatikan faktor kependudukan, saat ini pihaknya akan menjadikan kependudukan salah satu subjek penting dalam menyusun strategi pembangunan.

 

“Pembangunan berbasis kependudukan yang berkelanjutan, makanya perlu adanya peta jalan kependudukan, kerangka GDPK sehingga daerah dalam menyusun strategi pembangunan itu juga melihat pertumbuhan penduduk, sehingga pembangunan bisa tepat,” tutup Budi. (chu)

 

Leave a Reply