Reses di Pondok Pesantren Muta’allim Basuny Desa Jelutung, Mehoa Serap Beberapa Aspirasi

Avatar photo
Anggota DPRD Babel Mehoa melakukan reses masa sidang II tahun sidang I, di Pondok Pesantren Muta'allim Basuny Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu (18/5/2025).

NAMANG, LASPELA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Mehoa menggelar kegiatan reses masa sidang II tahun sidang I, di Pondok Pesantren Muta’allim Basuny Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu (18/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Mehoa didampingi Kasat Lantas Polres Bangka Tengah, Biro Kesra Babel, Plt Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sihono Widodo, dan Dinas kesehatan Provinsi Bangka Belitung, menyampaikan bahwa reses tersebut bertujuan untuk menyerap beberapa aspirasi dari para guru dan santri di lingkungan pesantren.

“Reses ini bukan hanya untuk sebagai ajang seremonial saja, dan saya memilih Pondok Pesantren ini karena ada aspirasi untuk menerima bantuan dana hibah sebesar Rp75 juta untuk Masjid di Pondok ini, akan tetapi sampai saat ini masih belum ada keputusan dan kesepakatan di Banggar walaupun sudah ada inpres untuk pengurangan,” ujarnya kepada awak media.

Dengan adanya reses ini, dirinya berharap agar ada solusi lain supaya bantuan dana hibah sebesar Rp75 juta ini tidak di potong.

Selain itu, aspirasi yang disampaikan pihak Pesantren juga yakni kekurangan mobil ambulance, mengingat di Pondok Pesantren ini santri lumayan banyak sekitar 500an, sehingga ada kebutuhan di luar kali kerja maupun diluar jam kerja terutama masalah kesehatan.

“Nanti kita tampung aspirasi ini, kalaupun kita bisa memberikan bantuan hibah mobil ambulance, ya walaupun itu barang bekas sekalipun kita bantu mereka, yang penting masih tetap layak pakai. Apalagi Pak Gubernur kita sangat konsen sekali terhadap kesehatan,” kata Mehoa.

Selain itu, untuk bantuan-bantuan dari APBD tidak boleh telat, karena banyak bantuan sudah di ketok, sudah disahkan, tetapi tidak bisa dicairkan karena limit waktu.

“Tentu kita berharap ini jangan sampai terjadi. Dan untuk bidang lainnya kita berkolaborasi dengan Polda Babel, dimana Kepala Satuan Polisi lalu lintas (kasat lantas) Polres Bangka Tengah, Lilis Ershi dapat memberikan edukasi kepada santri akan keselamatan dalam berkendara,” ungkap Anggota Komisi IV ini.

Tak hanya itu, Politisi dari Partai PDI Perjuangan ini juga mendapatkan keluhan terkait jaringan telekomunikasi yang masih lemah di sekitar pesantren, sehingga menghambat proses belajar, terutama untuk mengakses materi digital. Merespons hal ini, Mehoa akan segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.

“Ini tantangan buat kita, karena melalui reses ini kita jadi tau kalau di Bangka Belitung khususnya di Bangka Tengah masih kekurangan untuk fasilitas provider untuk mengakses Internet, dan kita akan berkoordinasi bersama dengan pihak terkait untuk permasalahan ini. Dan untuk infrastruktur jalan juga menjadi PR dan perhatian bersama,” terangnya.

Mehoa menambahkan, setelah reses ini pihaknya akan memantau evaluasi berprogres. “Kita minta doa nya agar aspirasi yang kita tampung selama tiga hari reses dapat terlaksanakan, baik di paripurna nanti, anggaran APBD tahun 2026 sudah ada hasilnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Ponpes Muta’allim Basuny Desa Jelutung, Ustadz Marjuin menyambut baik kunjungan dan respons cepat anggota DPRD Babel.

“Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada Ibu Mehoa karena telah berkunjung dan mendengarkan beberapa aspirasi kami. Dan kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan di Babel,” ucapnya.

Masih di tempat yang sama,  Plt Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Babel, Sihono Widodo menyatakan siap untuk selalu mendukung dan mendampingi Komisi IV dalam melakukan reses.

“Karena Komisi IV ini merupakan mitra kami, jadi kami siap mendampingi mereka untuk melakukan reses. Dan kita sudah di intruksikan untuk mendampingi Komisi IV dalam melakukan reses,” ujarnya.

Dia menambahkan, dari reses ini dirinya melihat ada beberapa hal yang disampaikan yakni permasalahan internet.

“Kalau dari intervensi pemerintah daerah juga sudah dijelaskan dari Biro Kesra Babel Pak Sulaiman dimana akan ada bantuan dana hibah. Dari Dinas Pendidikan juga ada dana hibah untuk pendidikan dan biaya operasional, dimana tahun ini Ponpes mendapatkan dana hibah sebesar Rp51.200.000,” tutupnya. (chu)

Leave a Reply