Plastik Daur Ulang Berbahaya untuk Bungkus Daging Kurban, Ini Alternatif yang Bisa Digunakan

Ilustrasi pengemasan daging

PANGKALPINANG, LASPELA — Hari raya Iduladha erat dengan proses penyembelihan hewan kurban. Daging kurban yang telah dipotong akan dibagikan kepada penerima yang berhak. Selama ini, untuk pembungkus daging kurban masih menggunakan plastik kresek. Padahal penggunaan plastik ini sudah dihindari karena mengandung bahan berbahaya yang dapat mempengaruhi kualitas daging.

Panitia hewan kurban di masjid, disarankan untuk tidak menggunakan plastik kresek hitam untuk membungkus daging kurban, plastik hitam juga lebih mungkin mengandung zat kimia berbahaya dan tidak dapat didaur ulang.

Plastik kresek hitam lebih difungsikan untuk untuk mengemas sampah, terutama sampah non-medis dan barang-barang yang ingin disembunyikan.

Baca Juga  Hijaukan Karimun, PT Timah Tanam 500 Pohon Produktif untuk Lingkungan dan Ekonomi Warga

Bahan plastik hitam sering terbuat dari bahan daur ulang yang tidak higienis dan mengandung berbagai zat kimia berbahaya seperti timbal (Pb), dioksin, dan polystyrene. Zat-zat ini dapat berpindah ke daging jika bersentuhan langsung, terutama dalam kondisi panas atau berminyak.

Baca Juga  Kasatpolairud Benarkah Penangkapan Tambang Ilegal Teluk Inggris 

Risiko kesehatan, zat kimia dari plastik dapat mengakumulasi dalam tubuh manusia dan meningkatkan risiko kanker, gangguan sistem saraf, serta kerusakan genetik.

Leave a Reply