Sukses Perjuangkan Kenaikan Royalti Timah, Bambang Patijaya: Pembagian untuk Daerah akan Lebih Tinggi

Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, di Sungailiat, Senin (12/5/2025).

SUNGAILIAT, LASPELA — Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya menyebut bahwa dengan adanya kenaikan royalti timah, maka pembangunan infrastruktur di daerah akan meningkat.

Kabar baiknya, baru-baru ini usulan terkait kenaikan royalti timah ini sudah diputuskan oleh pemerintah.

Dengan demikian, maka pembagian untuk daerah juga akan mengalami peningkatan.

Usulan kenaikan royalti timah ini sendiri sudah diperjuangkan Bambang Patijaya sejak periode pertama ia menjadi anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung.

“Dengan kenaikan tarif royalti ini pembagian untuk daerah akan lebih tinggi. Nanti kan akan masuk ke APBD, baik provinsi, kabupaten/ kota,” kata Bambang dalam acara Big Stories of The Week CNBC Indonesia, Senin (12/5/2025) sore.

Menurutnya, kenaikan royalti tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan lainnya.

Berbeda dengan tarif royalti sebelumnya yang hanya mencapai 3 persen. Sementara, masih banyak pembangunan di daerah yang mesti dilakukan.

“Tentu kalau tarif royalti 3 persen itu gak berasa, kita tidak ingin ketika timah ini habis kemudian manfaat untuk pembangunan daerahnya tidak terlalu signifikan,” jelasnya.

Bangka Belitung sendiri merupakan daerah penghasil timah terbesar di Indonesia yakni di atas 95 persen, dan kurang dari 5 persen berasal dari Kundur, Kepulauan Riau.

Tercatat bahwa dalam 10 tahun terakhir, produksi timah di Babel mencapai 65 ribu hingga 70 ribu.

Sementara, dalam 2 tahun terakhir angka pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 0,7 persen atau masih di bawah 1 persen.

Namun, melihat kondisi saat ini pihaknya optimistis bahwa perekonomian di Babel akan segera pulih.

“Saya sudah berbicara dengan menteri ESDM, agar RKAB pertimahan bisa diberikan fleksibilitas, sehingga menjadi daya ungkit ekonomi agar kembali bergeliat,” katanya.

Karena bagaimanapun, kata politisi partai Golkar itu, kegiatan pertambangan itu dilakukan oleh masyarakat.

“Jadi corporate atau perusahaan itu hanya smelter saja, tapi yang menambang itu adalah masyarakat,” ujarnya.

Kendati demikian, dalam produk domestik bruto regional Bangka Belitung ada sektor lain yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi, seperti perkebunan.

Namun, tidak bisa kita pungkiri bahwa pertimahan ini adalah tulang punggung perekonomian.

“Saya kira kalau ini berjalan dengan baik, maka perekonomian akan cepat pulih,” tukasnya. (mah)

Leave a Reply