PANGKALPINANG, LASPELA -Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada triwulan I tahun 2025 mengalami penurunan atah lebih rendah 3,87% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,48% (qtq).
Namun demikian, triwulan I-2025 bila dibandingkan triwulan I-2024 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,60 persen. Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,94% (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh sebesar 12,22 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 87,86 persen.
Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung ini utamanya didorong oleh peningkatan kinerja pada Lapangan Usaha (LU) Pertambangan dan Penggalian. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor barang dan jasa.
Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), sektor LU Industri Pengolahan, LU Pertanian, dan LU Perdagangan tetap menjadi penopang utama ekonomi daerah.
Dari ketiga sektor tersebut, hanya LU Industri Pengolahan yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan, tumbuh 10,16% (yoy), jauh membaik dibandingkan kontraksi 0,03% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
“Industri Pengolahan yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan, tumbuh 10,16% (yoy), Sektor ini juga memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi pada triwulan I 2025 yakni 1,98% (yoy), seiring meningkatnya aktivitas industri logam dasar terutama smelter timah,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bangka Belitung (Babel), Rommy S. Tamawiwy, dalam siaran persnya.
Sementara itu, LU Perdagangan tumbuh terbatas sebesar 2,78% (yoy), namun membaik dari kontraksi 1,22% (yoy) pada triwulan sebelumnya. LU Pertanian juga masih tumbuh positif 2,01% (yoy), meskipun lebih rendah daripada triwulan sebelumnya yang mencapai 2,95% (yoy).
Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga didorong oleh meningkatnya kinerja LU Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh sebesar 12,22% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kinerja triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 1,98% (yoy).
Meningkatnya kinerja LU Pertambangan dan Penggalian didorong oleh peningkatan permintaan bijih logam khususnya timah dan aktivitas pertambangan dan penggalian lainnya.
Selain itu, kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga didorong oleh LU Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 9,98% (yoy) meningkat dari 3,28% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Hal ini didorong pembayaran gaji untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mulai dibayarkan pada triwulan II 2024. Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2025 bagi ASN dan pegawai non-ASN pada triwulan I 2025.
“Akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih tertahan oleh kinerja LU Konstruksi yang terkontraksi sebesar 2,16% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi sebesar 0,43% (yoy),” jelasnya.
Penurunan kinerja LU Konstruksi disebabkan oleh berkurangnya belanja modal pemerintah akibat kebijakan penghematan dan turunnya aktivitas proyek konstruksi. LU Konstruksi merupakan salah satu dari lima sektor utama penggerak perekonomian Bangka Belitung.
Selain itu, LU Transportasi dan Pergudangan serta LU Akomodasi dan Makan Minum juga mengalami pelemahan masing-masing sebesar 1,03% (yoy) dan 3,29% (yoy).
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung terutama ditopang oleh Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh signifikan mencapai 87,86% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kinerja triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 1,83% (yoy).
Peningkatan kinerja Ekspor Barang dan Jasa disebabkan membaiknya ekspor komoditas timah paska permasalahan tata kelola timah pada periode sebelumnya.
Selain itu, ekspor komoditas utama yaitu CPO, karet, produk ikan dan udang juga turut mengalami peningkatan. Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga ditopang oleh Konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) yang tumbuh sebesar 3,35% (yoy) dan Konsumsi Rumah Tangga yang tetap tumbuh sebesar 1,74% (yoy).
Meningkatnya kinerja Konsumsi LNPRT dipicu oleh perayaan hari besar keagamaan seperti Imlek, Cengbeng, Ramadan dan Idulfitri yang meningkatkan kegiatan lembaga keagamaan, sosial dan organisasi masyarakat.
Tumbuhnya komponen ini juga didukung oleh persiapan Pilkada ulang di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang. (chu)
Leave a Reply