PANGKALPINANG, LASPELA–Sekitar Pukul 21.30 WIB, Sabtu (3/5/2025) suasana di Taman Sari, Wilhelmina Park tampak remang-remang di beberapa sudut karena banyak lampu yang sudah tidak menyala. Dedaunan kering berserakan, ada sebagian menumpuk di lorong lorong jalan. Belum lagi bekas-bekas minuman dan makanan pengunjung yang juga terbuang begitu saja di rerumputan. Terkesan tak terawat. Di beberapa sudut remang-remang, tampak sekitar tujuh pasangan muda-mudi, duduk berduaan, sebagian berpelukan diiringi bunyi lagu dari speaker aktif milik tukang parkir di seberang jalan yang terdengar jelas, seakan menemani pasangan anak muda yang lagi menikmati malam minggu. Tembok-tembok sekitar panggung acara juga ada beberapa pasang anak muda yang duduk berduaan di sudut-sudut. Bahkan di gedung utama Taman Sari dengan kondisi yang gelap, ada sekitar tiga pasangan yang duduk santai berpelukan tak menghiraukan pengunjung lain yang lewat. Sekitar Tugu Pergerakan Kemerdekaan yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada bulan Agustus 1949, pada bagian bawah berbentuk punden berundak-undak berbentuk segi delapan pun berserakan dedaunan kering yang tampak tersentuh untuk dibersihkan petugas.
“Taman Sari dulu bagus sekali, terang dan jadi tempat acara. Sekarang kelihatan kotor dan tak terawat, banyak sekali sampahnya. Lampunya juga banyak yang tidak menyala,” ungkap Ucie, seorang pengunjung yang dijumpai media laskar pelangi.
Ucie menambahkan selain tak terawat, taman sari juga kini menjadi tempat pacaran.
“Coba bapak lihat di sudut-sudut, di tangga yang gelap di gedung itu, pasangan muda-mudi duduk berduaan di gelap-gelap. Itu hak mereka. Ini kalau tidak dirawat dan diawasi, takut bisa jadi disalahgunakan,” ungkap Ucie.
Taman Sari atau dikenal dengan Wilhelmina Park terletak pada sisi Barat Rumah Residen dan Pada sisi Timur Gedung Pertemuan Panti Wangka (Societeit Concordia). Menurut data Wikepedia, Taman Sari dirancang oleh Van Ben Benzenhorn sebagai fasilitas pendukung dari Rumah Residen yang berfungsi sebagai taman, konservasi tanaman, tempat berolahraga ringan dan tempat beraingin-angin (zich onspannen). Di Taman Sari dibangun Tugu Pergerakan Kemerdekaan yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada bulan Agustus 1949 dengan cara membuka selubung kain pada tugu. Bentuk Tugu dibangun dengan arsitektur yang unik dan menarik terdiri atas bagian, pada bagian bawah berbentuk punden berundak-undak berbentuk segi delapan dengan undakan sebanyak 17 undakan, yang memiliki makna, tanggal 17 saat diresmikannya Tugu Pergerakan Kemerdekaan.
Taman Sari (Wilhelmina Park) merupakan salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang (Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM.13/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010) dan dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
“Coba kembali ditata, dibersihkan, dirawat seperti dulu sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi. Banyak fasilitas yang mulai rusak,” harap Ucie. (rel)