KOBA, LASPELA–Waktu menunjukkan Pukul 11.55 WIB. Ruang pelayanan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Tengah sepi, hanya terlihat tiga orang yang lagi bersiap-siap untuk istirahat. Karena memang saatnya jam istirahat. Fadhilah, honorer yang bertugas di loket dua pun tampak lagi membereskan berkas-berkas di mejanya. Akan tetapi ketika pintu dibuka, Fadhilah langsung menyapa dengan ramah.
“Bagaimana pak, maaf bagian register dan loket yang lain sudah istirahat,” sapa Fadhilah, Jumat ( 2/5/2025)
Setelah mendengar permintaan maaf dan penjelasan datang dari Desa Mangkol, Fadhilah spontan berhenti berkemas, membereskan berkas-berkas di mejanya untuk istirahat. Fadhilah kemudian memutuskan untuk melayani perbaikan akte kelahiran.
“Minta berkas-berkasnya pak. Nanti saya masukin dulu administrasinya. Bapak pulang istirahat dulu, nanti saya kabarin kalau sudah jadi dan bisa diambil,” ungkap Fadhilah dengan sabar yang dengan setia dan tulus harus mengorbankan jam istirahatnya untuk melayani masyarakat. Hampir sekitar 20 an menit Fadhilah menerima dan melengkapi berkas-berkas untuk perbaikan akte kelahiran. Baru sekitar Pukul 12.30 semua berkas-berkas dinyatakan lengkap dan Fadhilah pun bergegas istirahat.
“Semua sudah beres, nanti kami kabarin jika sudah bisa diambil,” ungkap Fadhilah sekalian pamit untuk pergi istirahat.
Fadhilah, gadis kelahiran 25 Desember 2000 sudah menjadi honorer di Dukcapil Bangka Tengah sejak November 2019. Hampir lima tahun Fadhilah, dua bersaudara warga Guntung mengabdikan diri sebagai honorer.
“Saya honor sejak November 2019. Dari awal di Dukcapil. Ku tinggal di Guntung, pulang pergi naik motor,” ungkap Fadhilah.
Fadhilah mengisahkan menjadi honorer dan sekarang bertugas di Loket dua berusaha untuk melayani maksmal masyarakat yang datang mengurus admnistrasi kependudukan.
“Kasihan juga sudah datang jauh-jauh dari Mangkol, lalu harus pulang lagi. Tidak apa-apa, tahan sebentar jam istirahat, kalau masih bisa kami bantu, kami bantu pak,” ungkap Fadhilah.
Menurut Fadhilah selama menjadi honorer tidak banyak kesulitan dan kendala yang berarti selama dirinya siap untuk tulus bekerja, konsisten dan komitmen dengan tugas yang diberikan.
Setelah hampir lima tahun menjadi honorer, Fadhilah punya harapan untuk menjadi CPNS atau paling tidak menjadi PPPK. Karena itu Fadhilah mencoba untuk mengikuti seleksi PPPK di tahun 2024. Akan tetapi belum berhasil. Meskipun belum lulus seleksi PPPK, Fadhilah masih tetap setia untuk melayani sebagai honorer.
“Belum P3K pak. Kemarin tes tapi tidak lolos. Harus sabar, belum rezeki. Sekarang masih tetap bekerja sebagai honorer di Dukcapil,” ungkap Fadhilah alumni SMA 1 Koba. (rel)