PANGKALPINANG, LASPELA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani, Danrem 045/Gaya Brigjen TNI Safta Feryansyah, Kabinda Babel, Jusak Tarigan bersama Forkopimda Babel melaksanakan kegiatan survey alur pelayaran pelabuhan Pangkalbalam, Rabu (30/4/2025).
Rombongan menggunakan tiga Kapal boat milik KPLP, Basarnas dan Dinas Perhubungan Babel.
Gubernur menjelaskan hasil survei menemukan akibat pendangkalan alur kapal membutuhkan waktu 3 sampai 4 hari untuk bisa masuk ke pelabuhan sehingga perlu dilakukan pengerukan alur pelayaran pelabuhan Pangkalbalam.
“Hasil pengukuran kedalaman air 2,5 meter sedangkan kapal kargo membutuhkan kedalaman air 6 meter. Karena itu pemerintah Provinsi Babel akan melakukan pendalaman alur dengan melibatkan PT. Timah menggunakan kapal isap. Pasirnya akan dijual keluar, sedangkan timahnya akan dikelola PT Timah,” ungkap Hidayat Arsani.
Selama proses pendalaman alur aktivitas kapal akan dialihkan ke pelabuhan Sadai dan Belinyu. Kemudian selanjutnya pihak pemerintah Provinsi Babel akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk teknis pelaksanaan aktivitas pelabuhan.
Selama kepemimpinan Hidayat Arsani juga mengambil kebijakan terkait operasional jembatan emas akan dihentikan karena memakan banyak biaya yaitu Rp1,6 Milyar/tahun.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Babel, Perwakilan DPRD Babel, Danlanal, Pj Sekda Babel, Kadishub Babel, Plt Kadiskominfo Babel, Ka Kansar Babel, GM PT Pelindo Regional 2 Pangkalbalam, Kepala KSOP Pangkalbalam, Kepala BKHIT Babel dan hadirin lainnya. (*)