banner 728x90

Ini Dia Wandasona, Pencipta Lagu yang Dinyanyikan  Shabrina di Panggung Spektakuler Indonesian Idol

Wandasona Alhamd, pencipta lagu Seni Budaya Kite (Instagram @wandasona_alhamd)
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA — Lagu daerah Bangka Belitung (Babel) berjudul Seni Budaya Kite ciptaan Wandasona Alhamd menggema di atas panggung Indonesian Idol.

Lagu tersebut dinyanyikan dengan apik dan penuh penghayatan oleh Shabrina Leanor peserta asal Babel pada Spektakuler Show 11 Indonesian Idol, Senin (28/4/2025) malam.

banner 325x300

Lagu Seni Budaya Kite mulai digarap Wandasona sejak tahun 1997. Wandasona punya nama lengkap Nahkwand Sona Alhamd, lahir  di Bangka, 21 November 1982. Isterinya bernama Juwita Handayani yang juga pengarah koreografi di Sanggar Seni Lawang Budaya.

 

Sejak kecil, Wanda berkeinginan mendalami seni tradisi.  Bahkan di bangku sekolah dasar, Wanda sudah mengoleksi penghargaan berbagai bidang seni dari kompetisi menyanyi, deklamasi, dan berpuisi.

Ayah Wanda,  Baidjuri, mengajari Wanda memainkan aneka alat musik perkusi gendang ibu dan gendang anak, rebana, serta jimbe. Wanda juga dilatih memainkan dambus, sejenis gitar tradisional bangka. Latihan dan keterampilan dari sang ayah menjadi bekalnya sebagai pemusik dan pencipta lagu daerah Bangka.

Wanda pernah terpilih menjadi anggota rombongan duta budaya Sumatera Selatan, hingga tahun 2000. Dari ayahnya, Wanda tahu ada banyak tari tradisional tak dipentaskan lagi karena ketiadaan pemusik untuk mengiringinya. Ia juga mendengar tidak banyak orang mau menciptakan lagu dalam bahasa Bangka.

Sebagai pelaku seni, ia ditawari menjadi tenaga honorer di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Babel. Dan dirinya berpikir sebagai pegawai dikbud akan bertugas mengurus seni saja. Akan tetapi pikirannya tidak sesuai dengan kenyataan. Sebagai pegawai honorer, ia malah disibukkan dengan tugas yang sama sekali tidak berkaitan dengan seni seperti mengantar surat atau menjemput keluarga atasan. Hampir tidak ada waktu berkreasi. Karena itu, ia memutuskan berhenti menjadi pegawai honorer.

Berbagai pencapaian dan prestasi pernah diraih Wanda seperti Penata musik terbaik Festival Serumpun Sebalai, 2004, 2005, 2006, Penata musik  tari Pencak Kedidi, dipentaskan di Belanda, 2011, Penata musik terbaik Malam Seni Budaya Negeri Timah, 2010 serta deretan tanda penghargaan yang diterimanya.

Berbagai Karyanya juga melanglang sampai Malaysia dalam Pentas Gendang Nusantara 2001. Dalam beberapa kali Festival Serumpun Sebalai di Kepulauan Bangka Belitung (Babel), ia mendapat penghargaan sebagai penata musik tari terbaik. Wanda juga pernah unjuk kebolehan di berbagai provinsi di luar Babel.

Dari berbagai ajang itu, ia menyabet beberapa penghargaan.  Wanda juga menciptakan lagu-lagu berlirik bahasa Bangka. Dia bergiat di Sanggar Kite yang diasuh ayahnya, Baidjuri Tarz, pemusik dan pencipta lagu Bangka dan Lawang Budaya.

Sedangkan Sanggar Lawang Budaya diasuhnya bersama sang istri, Juwita Handayani.

Di Lawang Budaya, penyiar Radio Republik Indonesia ini mengenalkan musik dan tari tradisi kepada sekitar 100 anak asuhnya. Mereka terdiri dari murid SD dan mahasiswa.

Usai lagunya dibawahakan sang idola, Wanda mengaku bangga dan tak menyangka jika Shabrina memilih lagu tersebut.

“Terima kasih Shabrina telah membawakan lagu ini, terima kasih untuk dukungan dan apresiasi semuanya. Sukses untuk Shabrina dan juga Sanggar Seni Lawang Budaya,” pungkasnya. (*)

 

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version