banner 728x90

BI Babel Beberkan Potensi Wakaf dan Talenta Generasi Muda

Talkshow inspiratif bagian dari rangkaian Bekisah 2025, di Masjid Agung Kubah Timah, Pangkalpinang. (Foto; ist)
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Rangkaian kegiatan BEKISAH 2025 (Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah) pada hari kedua diisi  talkshow inspiratif dan kompetisi bertema ekonomi syariah yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat terutama para pelajar, DKM se-Pangkalpinang, dan berbagai pihak yang berperan dalam pengembangan ekonomi syariah.

Talkshow Ekonomi Syariah bertajuk “Penguatan Ekonomi Syariah Melalui Pesantren dan Lembaga Wakaf” disampaikan oleh para tokoh nasional dan daerah.

banner 325x300

Dr. Ahmad Irvani, selaku moderator, memandu diskusi dengan menggali perspektif dari para narasumber yaitu Ustadz H. Abdal Mujib, selaku Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia), Abdul Rohim, selaku Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), dan Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), Drs. Abdi Ghufran.

Dalam talkshow, Ustadz Abdal Mujib menyoroti pentingnya literasi fiqh wakaf serta sinergi antara regulator, pengelola, dan masyarakat dalam mengoptimalkan wakaf produktif sebagai instrumen ekonomi umat, termasuk melalui digitalisasi.

Abdul Rohim menambahkan bahwa pesantren memiliki peran strategis sebagai pusat pemberdayaan ekonomi syariah, sehingga perlu didorong kapasitas kelembagaannya dalam pengelolaan wakaf dan kewirausahaan.

Drs. Abdi Ghufran dari BWI menyampaikan bahwa optimalisasi aset wakaf daerah dan pembentukan nazhir profesional menjadi fokus penting, seraya mengajak masyarakat Bangka Belitung aktif dalam gerakan wakaf produktif.

Talkshow ini mempertegas bahwa wakaf dan pesantren merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, serta berperan nyata dalam memperkuat kesejahteraan umat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, menyampaikan pentingnya memberikan ruang bagi generasi muda dan masyarakat untuk mengekspresikan potensi, mengembangkan talenta, serta memperkuat perekonomian berbasis syariah melalui kegiatan yang inklusif dan inspiratif.

“Hal ini diwujudkan dalam pelaksanaan berbagai perlombaan dan bazar UMKM pada hari kedua Bekisah 2025,” ujarnya.

Rommy mengatakan, sebanyak enam jenis lomba digelar, meliputi lomba dakwah ekonomi syariah, konten kreatif eksyar, cerdas cermat, nasyid, berbalas pantun, dan desain busana muslim.

“Perlombaan ini tidak hanya menjadi panggung ekspresi kreativitas, tetapi juga menjadi sarana edukatif dalam menanamkan nilai-nilai ekonomi Islam kepada pelajar dan masyarakat umum di Bangka Belitung,” jelasnya.

Sementara itu, bazar UMKM turut menjadi pusat perhatian dan antusiasme pengunjung. Sebanyak 38 pelaku UMKM dari berbagai sektor industri halal dan ekonomi kreatif ikut berpartisipasi, menampilkan beragam produk unggulan lokal.

“Selama penyelenggaraan di hari kedua ini, tercatat transaksi penjualan mencapai lebih dari Rp80 juta, menunjukkan potensi besar ekonomi syariah berbasis komunitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara nyata dan berkelanjutan,” ungkap Rommy.

Dia menambahkan, rangkaian kegiatan hari kedua Bekisah 2025 membuktikan bahwa sinergi antara edukasi, ekspresi, dan pemberdayaan ekonomi dapat berjalan harmonis dalam satu wadah kolaboratif.

“Selain itu, melalui talkshow yang menggugah kesadaran akan pentingnya wakaf dan peran pesantren, serta lomba dan bazar yang memberdayakan generasi muda dan pelaku usaha lokal, Bekisah terus mengukuhkan perannya sebagai motor penggerak ekonomi syariah di Bangka Belitung,” katanya.

“Dengan semangat kebersamaan, inklusivitas, dan inovasi, diharapkan Bekisah2025 menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak inisiatif ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan memberi kemaslahatan bagi umat,” tutup Rommy. (chu)

 

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version