banner 728x90

Bekisah 2025: Sinergi dan Spirit Keuangan Syariah untuk Kesejahteraan Umat

Ustad Dr. H. Das’ad Latif saat memberikan tausiah pada pembukaan Bekisah di Masjid Agung Kubah Timah Pangkakpinang, beberapa waktu lalu. (foto: ist)
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah (Bekisah) 2025 sukses digelar Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai wujud sinergi dan semangat keuangan syariah untuk kesejahteraan umat di Provinsi Babel.

Bekisah 2025 terdiri dari berbagai kegiatan mulai dari tabligh akbar yang berlangsung khidmat di Masjid Agung Kubah Timah, Pangkalpinang, talkshow interaktif, perlombaan bertema ekonomi syariah, dan ditutup dengan sejumlah agenda strategis.

banner 325x300

Diantaranya adalah pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) Bangka Belitung, peluncuran zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di Alun-Alun Taman Merdeka, launching gerakan wakaf digital, penyerahan sertifikasi halal, serta penyaluran simbolis pembiayaan dari lembaga keuangan kepada pelaku UMKM.

Selain itu, Bekisah juga menghadirkan pameran UMKM dan layanan publik, yang diikuti oleh 40 pelaku usaha lokal dan sejumlah lembaga, sebagai bentuk konkret kolaborasi dalam membangun ekonomi berbasis syariah.

Lebih dari 2.000 peserta hadir dengan antusias, menandai pembukaan yang semarak dan penuh makna. Bekisah merupakan agenda tahunan Bank Indonesia yang menjadi bagian dari rangkaian menuju Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Tujuan utama program ini adalah mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi daerah.

Pada tahun kelimanya, Bekisah mengusung tema
“Sinergi Inovasi Keuangan Syariah: Memperkuat Transformasi Ekonomi untuk Kesejahteraan Umat”, sebuah komitmen nyata untuk mendorong akselerasi ekonomi berbasis nilai-nilai syariah.

Kepala Perwakilan BI Babel, Rommy S. Tamawiwy menjelaskan tiga fokus utama peran Bank Indonesia dalam mendukung penguatan ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung.

Pertama, pengembangan ekosistem produk halal yang menyentuh pelaku usaha, model bisnis syariah, kelembagaan, hingga infrastruktur pendukung dan jaminan kehalalan produk.

“Fokus ini diarahkan pada sektor-sektor unggulan seperti makanan-minuman, pertanian, peternakan, busana muslim, dan pariwisata ramah muslim yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Lanjut Rommy, kedua, penguatan sektor keuangan syariah, yang diwujudkan melalui penyempurnaan regulasi, inovasi produk keuangan, serta peningkatan volume transaksi guna memperluas akses pembiayaan berbasis syariah.

“Selain itu, inovasi juga dilakukan dengan digitalisasi wakaf bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) melalui platform Satu Wakaf Indonesia. Aplikasi ini juga memudahkan masyarakat dalam menunaikan wakaf secara digital,” jelasnya.

Ketiga, adalah literasi dan inklusi keuangan syariah melalui berbagai kegiatan edukatif. Bank Indonesia juga aktif mendorong gaya hidup halal (halal lifestyle) melalui sosialisasi dan literasi, termasuk melalui pelaksanaan Bekisah.

“Dalam upaya ini, BI menggandeng berbagai mitra strategis seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, asosiasi, masjid, pondok pesantren, lembaga ZISWAF, media, dan UMKM,” pungkas Rommy.

Sementara itu, Plt. Asisten I Setda, Drs. Tarmin dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kontribusi Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung.

“Saya berharap agar sinergi lintas sektor yang telah terbangun dapat terus diperkuat untuk mewujudkan ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya. (chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version