JAKARTA, LASPELA – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hellyana berkeinginan menjadikan Pulau Belitung sebagai daerah yang bebas karbon atau Carbon Free Island (CFI). Hal ini didiskusikan ketika berkunjung ke Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Selasa (22/4/2025).
Wagub Babel itu diterima oleh Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Penataan Ruang Laut dan Kerja Sama Luar Negeri Dyah Erowati dan jajaran.
CFI atau daerah bebas karbon dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil pada periode yang telah ditentukan. Program yang ia gagas sebagai Belitong Carbon Free Island ini diadopsi dari Jeju Carbon Free Island yang telah berhasil melakukannya.
Dengan apa yang telah dipaparkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu, Hellyana berterima kasih dan sangat yakin Belitong Carbon Free Island ini akan berhasil.
“Saya yakin dengan keanekaragaman dan kekayaan hayati yang dimiliki oleh Pulau Belitung, carbon free island ini cocok sekali dan akan menjadi Ikon Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang tentunya akan mendukung kepariwisataan dan ekonomi daerah,” harapnya.
Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam waktu dekat terkait hal apa saja yang harus disiapkan untuk mendukung program tersebut.
Sebelumnya Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Dyah Erowati, menyampaikan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendukung Bangka Belitung, khususnya Pulau Belitung, untuk menjadi salah satu percontohan Carbon Free Island. Dyah yang baru saja mengikuti workshop internasional tentang blue carbon di Korea mengungkapkan pentingnya langkah menuju pengelolaan wilayah pesisir yang ramah lingkungan.
“Kami usulkan agar Belitung bisa menjadi contoh Carbon Free Island. Tim kami sudah mulai melakukan perhitungan dan kajian. Harapannya, Pak Bupati dan Pak Gubernur dapat mengusulkan langsung kepada Pak Menteri,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, saat ini dunia tengah bergerak ke arah tren wisata sehat dengan kualitas udara terbaik. Hal ini menjadi peluang emas bagi Belitung yang telah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, status UNESCO Global Geopark, serta kekayaan hayati laut dan darat yang mendukung konsep ekowisata berkelanjutan.
“Belitung sangat potensial untuk menjadi ikon wisata sehat bebas emisi di Indonesia,” tegas Dyah.
Untuk semakin meyakinkan akan program Belitong Carbon Free Island ini, salah satu staf dari Kementerian KKP, Bowo memaparkan keunggulan yang dimiliki Pulau Belitung.
Riset dan kajian yang telah dilakukan oleh pihaknya, menjadikan peluang untuk Belitong sebagai Carbon Free Island sangat terbuka.
“Pulau Belitung telah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark, ekosistem karbon biru dan terestrial yang masih terjaga, dan Belitung juga memiliki potensi keterserapan karbon menuju net zero emission. Sehingga dapat disimpulkan Belitung sangat mampu bahkan lebih untuk mencapai hal serupa yang dimiliki Jeju Island,” jelasnya.
Ikut mendampingi Wagub Hellyana dalam kunjungan itu, Kadisparbudkepora Babel, Widya Kemala Sari, dan Direktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Belitung, Daniel Alexander dan diikuti oleh pimpinan dan jajaran di KKP RI. (ril/chu)