Tetapi ia mengingatkan, agar ASN jangan sampai terlena, kinerja harus tetap ditingkatkan meskipun diberikan kelonggaran soal absensi.
Salah satu ASN, Syarif menyambut baik kebijakan soal absensi ini, karena pada siang hari kata dia, bisa punya waktu lebih untuk beribadah dan istirahat makan siang, tidak terburu-buru harus mengejar absensi.
“Dengan absensi pagi dan sore, tidak perlu terburu-buru antara mau ibadah, serta makan siang. Terkadang makan siang terpaksa ditunda dulu usai jam 1 siang baru makan siang takut telat absensi, kalau telat dipotong TPP,” ujarnya.
Akibat menunda-nunda makan siang ini tambah Syarif akhirnya bisa berujung penyakit, asam lambung kumat dan lainnya.
Ia berharap, dengan absensi cukup dua kali ini, ASN bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan, lebih rileks dan bahagia sehingga diharapkan kinerja juga menjadi lebih baik.
Senada dengan Eci, PHL asal Sungailiat ini juga mengaku senang dengan pemberlakuan absensi dua kali, karena ia tidak harus terburu-buru dari Sungailiat untuk datang ke kantor, apalagi sebelumnya jembatan emas kerap tidak beroperasi sehingga ia harus putar jalan lebih jauh belum ditambah macet di perjalanan.
Leave a Reply