banner 728x90

DPRD Babel Berupaya Pulangkan 30 Pekerja Migran Non Prosedural yang Berada di Myanmar dan Kamboja

Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya saat audiensi dengan sejumlah orang tua para pekerja migran non prosedural yang masih berada di Myanmar dan Kamboja, di ruang kerjanya, Kamis (17/4/2025).
banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memastikan akan terus berupaya memulangkan para pekerja migran non prosedural yang masih berada di Myanmar dan Kamboja.

Untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya pun menggelar audiensi, bersama dengan sejumlah orang tua, di ruang kerjanya, Kamis (17/4/2025).

banner 325x300

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, DPRD Babel telah berkoordinasi dengan Kemenlu terkait kondisi para pekerja migran yang dilaporkan belum dapat kembali ke tanah air.

“Kemarin kita ketemu dengan Kemenlu RI, tapi kami minta mereka untuk segera melapor langsung online kepada Kemenlu. Hingga saat ini mereka belum pulang,” kata Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya kepada media ini.

Ia mengungkapkan adanya ketidaksesuaian data terkait jumlah pekerja Imigran asal Babel yang saat ini berada di luar negeri.

Kendati demikian, Didit mengungkapkan adanya ketidaksesuaian data terkait jumlah pekerja Imigran asal Babel yang saat ini berada di luar negeri.

“Data yang kita lihat ada 28 orang, ternyata ada 30 orang. Kita sudah bertemu dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan mereka meminta, untuk segera melapor langsung online ke Kemenlu,” katanya.

Dirinya menyebutkan, dimana pihaknya pun membantu masyarakat, terkait laporan yang menggunakan link secara online yang memang sudah disediakan dari Kemenlu.

“Mereka belum pulang, masih berada di perbatasan. Kemenlu berpikir jangan sampai mereka kembali lagi, maka mereka meminta laporan secara pribadi secara online,” jelasnya.

Didit juga menyoroti adanya indikasi penambahan jumlah pekerja migran yang tidak terdata.

“Yang jelas DPRD sudah membuka link yang menyampaikan laporan ke mereka 28 orang. Terus masuk paspornya ternyata ada tambahan 30 orang. Kami yakin ini akan lebih,” cetusnya.

Didit mengatakan, pihaknya akan terus berupaya secara optimal terhadap kasus para pekerja migran non prosedural tersebut.

“Pastinya akan kita urus sampai ke Pangkalpinang, tapi harus bersabar karena yang diurus bukan hanya Bangka Belitung tapi seluruh Indonesia,” ucap Politisi PDIP ini.

Menanggapi fenomena banyaknya pemuda Bangka Belitung yang memilih bekerja di luar negeri, Didit menduga hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan ketersediaan lapangan kerja di daerah.

Didit juga memberikan imbauan tegas kepada generasi muda Bangka Belitung yang berencana bekerja di luar negeri. Ia menekankan pentingnya mengikuti jalur resmi dan sesuai aturan yang berlaku.

“Kita tidak melarang untuk bekerja di luar negeri, tapi harus mengikuti jalur yang resmi, yang sesuai aturan,” ungkapnya.

“Kami berharap Kemenlu RI dapat segera menindaklanjuti laporan ini, dan memastikan kepulangan para pekerja imigran berjalan lancar, serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengiriman tenaga kerja ke luar negeri agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tutup Didit.

Lebih lanjut satu diantara orang tua berinisial WA berharap, DPRD Provinsi Bangka Belitung dapat membantu proses pemulangan anaknya yang kini diduga masih berada di Myanmar.

“Ada anak satu umur 20 tahun, kami harap doa kami anak-anak kami bisa segera kembali pulang kesini,” tutupnya. (chu)

 

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version