PANGKALPINANG, LASPELA – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan mitra strategis lainnya dalam menjaga inflasi pada rentang yang rendah dan stabil khususnya selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Hal ini sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia dan TPID terhadap tiga langkah strategis pengendalian inflasi.
Pertama menjaga inflasi 2025 pada kisaran sasaran nasional 2,5±1% dalam rangka mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Kedua, menjaga inflasi harga bergejolak dalam kisaran 3,0-5,0% dan ketiga memperkuat koordinasi pusat dan daerah dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027.
“Kerangka kebijakan 4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif juga akan terus diperkuat,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy di Pangkalpinang, Rabu (9/4/2025).
Rommy menyebutkan, dalam rangka mendukung keterjangkauan harga bahan pokok khususnya selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, telah dilaksanakan 12 kali sidak pasar di seluruh wilayah di Bangka Belitung yang dipimpin oleh Kepala Daerah maupun oleh perwakilan instansi terkait.
“Sidak ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat agar tidak khawatir terhadap potensi kenaikan harga bahan pokok,” ujarnya.
Selain itu, disampaikan Rommy, Bank Indonesia juga turut mendukung penyelenggaraan Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diorkestrasi oleh Pemerintah Provinsi.
“Disisi lain, Bank Indonesia juga terus memantau perkembangan harga secara harian melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dapat dimanfaatkan dalam memonitor perkembangan harga pangan secara realtime,” jelasnya.
Pada kerangka ketersediaan pasokan, Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait.
Selama bulan Maret 2025 setidaknya telah dilaksanakan kegiatan operasi pasar sebanyak 47 kali di seluruh wilayah di Bangka Belitung, baik yang diorkestrasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan BangkaBelitung, inisiatif dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota maupun kegiatan operasi pasar yang merupakan arahan dari Badan Pangan Nasional yang berlokasi di kantor PT Pos Indonesia di Bangka Belitung.
“Bank Indonesia senantiasa mendukung kegiatan operasi pasar dengan memfasilitasi distribusi pangan bagi distributor sehingga bahan pokok yang dijual di kegiatan operasi pasar lebih murah dibandingkan harga pasar,” ungkapnya.
“Melalui dukungan tersebut, diharapkan pelaksanaan operasi pasar murah menjadi lebih optimal dan memberikan manfaat secara meluas bagi masyarakat,” sambung Rommy.
Selain itu juga, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) juga dilaksanakan sebanyak 8 kali baik yang diorkestrasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Belitung maupun yang diinisiasi oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Bank Indonesia juga turut memfasilitasi penyelenggaraan GPM tersebut. Disamping itu, Bulog juga telah mendistribusikan beras SPHP bekerja sama dengan 8 (delapan) toko ritel modern dan 25 toko pengecer di Pulau Bangka dan bekerja sama dengan 286 toko pengecer di Pulau Belitung,” terangnya.
Selanjutnya, TPID terus memperkuat ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif kegiatan antara lain panen padi di Desa Namang seluas 50 hektar dan Desa Belilik seluas 23 hektar, penebaran 5.000 benih ikan nila dan 2.000 benih ikan patin di lahan kolam Pokdakan Desa Lampur dan peresmian Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kemplang Siska.
“Tentu ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan siap konsumsi seperti kemplang, terasi, dimsum ikan dan produk olahan lainnya,” sebutnya.
Rommy menyampaikan dari sisi kelancaran distribusi, Bank Indonesia juga turut memfasilitasi pengiriman daging sapi beku sebanyak 17,5 ton dari Jakarta ke Belitung Timur sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Koperasi Pengendali Inflasi Daerah dan Perum Bulog Kantor Cabang Belitung.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya TPID dalam mengendalikan harga daging sapi selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H,” tuturnya.
Kedepan, Rommy menambahkan bahwa masih terdapat tantangan bagi TPID dalam menjaga inflasi Bangka Belitung pada rentang yang rendah dan stabil.
“Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antar TPID dan semua elemen masyarakat maka sasaran inflasi sesuai dengan target nasional yaitu 2,5%±1% optimis dapat tercapai sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya. (chu)