Inflasi Pangkalpinang di Maret 2025 Naik 1,78 Persen, BPS Beberkan Pemicunya

BPS Rilis data Inflasi, berlangsung di ruang pertemuan BPS Kota Pangkalpinang, Selasa (8/4/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Inflasi di Kota Pangkalpinang naik mencapai 1,78 persen secara m-to-m dibulan maret 2025, hal ini dipengaruhi oleh kenaikan pengeluaran rumah tangga selama Maret 2025 lalu.

Kenaikan harga ini mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) Pangkalpinang naik dari 104,46 pada Maret 2024 menjadi 105,91 pada Maret 2025.

Sementara Inflasi y-on-y yang mencapai 1,39 persen dipicu oleh kenaikan indeks di seluruh kelompok pengeluaran rumah tangga.

Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri menuturkan penyumbang inflasi diantaranya perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 2,20 persen.

“Kemudian penyumbang inflasi Maret 2025 m-to-m adalah tarif listrik, ikan tenggiri, mie kering instan dan bawang merah,” katanya, Selasa (8/4/2025).

Sementara penyumbang inflasi maret y-on-y ialah kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi dengan andil masing-masing sebesar 0,41 persen.

“Untuk produknya sendiri ialah sigaret kretek mesin, kopi bubuk, angkutan udara dan minyak goreng. Pangkalpinang mencatat tingkat inflasi y-on-y tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dibandingkan dengan Tanjung Pandan yang hanya mencatat 0,71 persen,” ujarnya.

Meski begitu, adapula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi, seperti, Beras, Ikan kerisi, ikan kembung, ikan selar, ikan pari, Cabai merah, tomat, bayam, sawi hijau, Telur ayam ras dan pepaya.

“Meski begitu inflasi y-on-y Maret 2025 lebih rendah dibandingkan inflasi Maret 2024 lalu yang mencapai 2,24 persen. Hal ini membuktikan masyarakat berhasil melakukan perbaikan dalam pengendalian harga, meskipun harus tetap waspada,” tuturnya. (dnd)