PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kota Pangkalpinang bakal melakukan persiapan dalam penerapan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang merupakan program BKKBN RI.
Kepala DPPPAKB Pangkalpinang, Agustu Afendi menuturkan jika program GENTING ini menjadi program prioritas menteri Kemendukbangga /BKKBN dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia.
saat ini pihaknya sedang menggarap program ini agar dapat diterapkan di Kota Pangkalpinang.
“Saat ini program Genting sedang kita garap dengan mengusulkan tim pengendali Genting yang akan ditandatangi oleh bapak Pj Walikota. Kita sudah melakukan koordinasi dengan kantor Kemendukbangga, BKKBN prov Babel tentang persiapan pelaksanaan program Genting di Kota pangkalpinang,” tuturnya.
Intinya pihak DPPPAKB tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menekan kasus stunting di Kota Pangkalpinang.
Terkait prevelensi angka stunting di kota Pangkalpinang ia menurut hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 memang masih debatable.
“Namun untuk tahun 2025 kita kembali menggunakan data SSGI untuk angka prevalensi stunting, hanya belum release SSGI tahun 2025. Sekarang dalam pemerintahan Presiden Prabowo salah satu program pengentasan stunting ialah melalui program Makan Bergizi Gratis atau MBG,” ujarnya.
Menurut Agustu, terjadinya stunting pada anak dikarenakan beberapa faktor, namun faktor paling dominan ialah faktor kemiskinan dan perilaku hidup orang tua yang kurang bersih dan sehat.
“Faktor lain juga mempengaruhi seperti faktor pernikahan dini, terlalu banya anak, orang tua perokok, tingkat ekonomi keluarga, pola hidup bersih dan sehat keluarga, pola asuh orang tua dan pola makan yang kurang tepat, kurang kesehatan lingkungan seperti tidak ada akses air bersih, jamban tidak bersih dan tidak sehat, rumah yang tidak layak huni, dan asupan makanan sehari hari yang tidak memenuhi standard gizi,” ujarnya. (dnd)