Konservasi Hutan Kehati, Langkah Nyata PT Timah Menuju Keberlanjutan

PANGKALPINANG, LASPELA — Sebagai upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga keanekaragaman hayati, PT Timah terus mengembangkan program pengelolaan Keanekaragaman Hayati, meliputi Hutan Kehati, reklamasi laut, dan Pusat Penyelamatan Satwa.

Keanekaragaman Hayati merupakan Program yang diselenggarakan untuk menjaga populasi flora dan fauna endemik lokal agar tidak terancam punah, dengan membentuk ekosistem alami melalui kegiatan konservasi.

PT Timah mengelola Hutan Kehati seluas 56,2 hektar yang tersebar di Hutan Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat seluas 2,2 hektar, di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Kabupaten Bangka seluas 37 hektar dan di Hutan Keanekaragaman Hayati Kundur di Kabupaten Karimun seluas 17 hektar, pelaksanaan pelepasan Satwa yg dilindungi, serta pelaksanaan program reklamasi laut (penanaman mangrove, restocking cumi/sotong dan restocking kepiting bakau).

Program Keanekaragaman Hayati tidak hanya bertujuan untuk menjaga ekosistem, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dalam melakukan upaya konservasi. Hal ini merupakan wujud nyata PT Timah dalam menerapkan perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

Hutan Kehati bukan hanya sebagai kawasan konservasi, tetapi juga sebagai pusat edukasi lingkungan. Misalnya Hutan Kehati di Mentok Bangka Barat kerap didatangi oleh Kader Adiwiyata Bangka Barat.

“Hutan Kehati, pelepasan Satwa yg dilindungi dan program Reklamasi Laut merupakan upaya pelestarian ekosistem alami di sekitar perusahaan melalui perlindungan dan pemeliharaan flora dan fauna di dalamnya serta menjaga peran-peran ekologis,” kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.

Anggi menambahkan, dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan PT Timah senantiasa mengimplementasikan prinsip Good Mining Practice, mengutamakan aspek keberlanjutan termasuk melestarikan keanekaragaman hayati.

“PT Timah mengintegrasikan pengelolaan keanekaragaman hayati dengan memastikan keberlanjutan ekosistem, mencegah dan meminimalkan dampak aktivitas terhadap keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan Hutan Kehati, pelepasliaran satwa yg dilindungi, dan program Reklamasi Laut,” ucap Anggi.

Melalui program Kehati, PT Timah tidak hanya berkontribusi dalam melestarikan lingkungan, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek perlindungan ekosistem darat dan edukasi lingkungan. (*)